AS Peringatkan Korut: Kami Tidak Main-main!
A
A
A
NEW YORK - Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat menjatuhkan sanksi baru kepada Korea Utara senilai USD 1 miliar. Sanksi tersebut sebagai upaya untuk menahan progtam nuklir yang berkembang pesat di negara itu.
Proposal yang dirancang oleh Amerika Serikat (AS) tersebut berhasil lolos dari Dewan Keamanan dengan suara 15-0, dengan mengamankan dukungan dari sekutu Korut, China dan Rusia.
"Sudah saatnya Korut menyadari, kami tidak main-main," kata Nikki Haley, duta besar AS untuk PBB seperti dikutip dari Independent, Senin (7/8/2017).
"Sepertiga dari ekspor perdagangan mereka telah terpukul, dan pada dasarnya kami memberi mereka tendangan di usus dengan satu miliar dolar sanksi yang akan segera mereka rasakan," imbuhnya.
Resolusi PBB melarang semua ekspor batubara, besi, bijih besi, timah hitam, bijih besi dan bijih besi Korea Utara. Sanksi ini juga membatasi jumlah warga Korut yang diizinkan untuk bekerja di luar negeri, dan melarang negara-negara untuk masuk ke usaha patungan baru dengan Korut atau berinvestasi pada investasi saat ini.
Resolusi tersebut juga menambahkan sembilan orang dan empat entitas, termasuk bank devisa utama Korut, ke daftar hitam PBB.
Pemungutan suara dilakukan setelah satu bulan perundingan pribadi antara AS dan China mengenai masalah ini. Presiden AS Donald Trump telah mengkritik negara tersebut karena tidak melakukan hal yang cukup untuk mencegah Korut melakukan uji coba rudal balistik. Trump mengatakan China tidak melakukan apa-apa terhadap Korut.
Korut menguji dua rudal balistik antar benua (ICBM) yang mampu menghantam AS bulan lalu. Uji coba itu menunjukkan tingkat kemajuan yang mengejutkan termasuk Pentagon. Departemen Pertahanan AS sekarang memprediksi Pyongyang bisa memiliki ICBM dengan kemampuan nuklir pada 2018.
Proposal yang dirancang oleh Amerika Serikat (AS) tersebut berhasil lolos dari Dewan Keamanan dengan suara 15-0, dengan mengamankan dukungan dari sekutu Korut, China dan Rusia.
"Sudah saatnya Korut menyadari, kami tidak main-main," kata Nikki Haley, duta besar AS untuk PBB seperti dikutip dari Independent, Senin (7/8/2017).
"Sepertiga dari ekspor perdagangan mereka telah terpukul, dan pada dasarnya kami memberi mereka tendangan di usus dengan satu miliar dolar sanksi yang akan segera mereka rasakan," imbuhnya.
Resolusi PBB melarang semua ekspor batubara, besi, bijih besi, timah hitam, bijih besi dan bijih besi Korea Utara. Sanksi ini juga membatasi jumlah warga Korut yang diizinkan untuk bekerja di luar negeri, dan melarang negara-negara untuk masuk ke usaha patungan baru dengan Korut atau berinvestasi pada investasi saat ini.
Resolusi tersebut juga menambahkan sembilan orang dan empat entitas, termasuk bank devisa utama Korut, ke daftar hitam PBB.
Pemungutan suara dilakukan setelah satu bulan perundingan pribadi antara AS dan China mengenai masalah ini. Presiden AS Donald Trump telah mengkritik negara tersebut karena tidak melakukan hal yang cukup untuk mencegah Korut melakukan uji coba rudal balistik. Trump mengatakan China tidak melakukan apa-apa terhadap Korut.
Korut menguji dua rudal balistik antar benua (ICBM) yang mampu menghantam AS bulan lalu. Uji coba itu menunjukkan tingkat kemajuan yang mengejutkan termasuk Pentagon. Departemen Pertahanan AS sekarang memprediksi Pyongyang bisa memiliki ICBM dengan kemampuan nuklir pada 2018.
(ian)