Teror 'Tukang Cukur Hantu' Timbulkan Kepanikan di India

Kamis, 03 Agustus 2017 - 22:11 WIB
Teror Tukang Cukur Hantu Timbulkan Kepanikan di India
Teror 'Tukang Cukur Hantu' Timbulkan Kepanikan di India
A A A
NEW DELHI - Pihak kepolisian di India utara sedang dibuat bingung dengan serangkaian kejahatan yang tidak biasa. Polisi di India mendapat banyak laporan mengenai adanya sosok hantu tukang cukur yang menyerang wanita.
Di wilayah Haryana, Rajasthan, Delhi, Uttar Pradesh dan Madhya Pradesh, banyak wanita telah melaporkan munculnya sosok misterius, mereka lalu kehilangan kesadaran dan bangun untuk menemukan rambut mereka telah terpotong. Insiden telah menyebabkan kepanikan di kawasan India utara.
Lebih dari 40 kasus serangan tukang cukur hantu telah dilaporkan ke polisi selama dua minggu terakhir. Banyak pihak menganggap nsiden tersebut berasal dari sihir, sebuah geng yang mencoba meneror orang, atau histeria massal.
"Kami sedang menyelidiki masalah ini. Ini adalah sesuatu yang sangat aneh. Tim polisi telah berusaha memecahkan misteri di balik kejadian aneh tersebut. Orang seharusnya tidak percaya pada rumor," ucap Ravinder Kumar, juru bicara polisi di kota Gurgaon, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (3/8).
Kasus pertama dilaporkan bulan lalu, ketika seorang wanita mengatakan kepada polisi di Gurgaon, bahwa ia sedang menyiapkan makan malam sendirian, saat melihat seorang pria aneh dengan trisula berdiri di depan pintunya. Dia menutup pintu, tapi pria itu muncul kembali dan ia kehilangan kesadaran. Saat terbangun, ia menemukan rambutnya yang terpotong tergeletak di sampingnya.
Masyarkat di kawasan pedesaan India memang sangat rentan terpengatuh oleh kasus histeria massa di masa lalu. Makhluk seperti monyet dikatakan telah menyerang orang-orang di New Delhi pada tahun 2001. Setahun kemudian, orang-orang di Uttar Pradesh timur melaporkan bahwa wajah mereka tergores benda terbang ringan di malam hari. Pada tahun 1995, orang-orang di seluruh negeri melaporkan melihat berhala dewa Hindu Ganesha minum susu.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5831 seconds (0.1#10.140)