UE Akan Respon Sanksi Baru AS pada Rusia

BRUSSELS - Kepala Komisi Eropa Jean-Claude Juncker menyatakan, Uni Eropa (UE) dalam beberapa hari ke depan akan memberikan respon atas sanksi baru Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia. Dia menyebut respon tersebut akan bergantung pada dampak sanksi tersebut pada perusahaan Eropa.
Negara-negara UE, khususnya Jerman, telah beberapa kali menyatakan penolakan atas sanksi baru AS terhadap Rusia itu. Ini dikarenakan sanksi baru itu bisa menjerat perusahaan-perusahaan Eropa yang bekerjasama dengan Rusia.
"UE akan memberikan tanggapan yang memadai dalam beberapa hari mendatang, jika undang-undang sanksi anti-Rusia yang baru ditandatangani tersebut merugikan kepentingan perusahaan-perusahaan Eropa yang bekerja sama dengan Rusia," kata Juncker.
"Kita harus mempertahankan kepentingan ekonomi kita, bahkan jika itu melawan AS. Dan, itulah yang akan kita lakukan," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Kamis (3/8).
"Kami siap," tambahnya, menunjukkan UE berhak mengambil tindakan balasan jika kepentingannya dilanggar. Dia juga menarik perhatian pada fakta bahwa undang-undang AS yang baru ditandatangani dapat memiliki konsekuensi yang tidak dapat diprediksi bagi UE di bidang keamanan energi.
Namun demikian, dia menyatakan harapan bahwa AS masih akan mempertimbangkan kepentingan Eropa. Dia menyebut, Kongres AS telah menyatakan sanksi ini harus diberlakukan hanya dengan berkonsultasi dengan sekutu AS, dan dia mengasumsikan UE masih merupakan sekutu AS.