Menlu Retno: OKI Harus Berupaya Hentikan Kekerasan di Al-Aqsa
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menuturkan, negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) harus melakukan sesuatu untuk menghentikan tindak kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di komplek al-Aqsa. Hal itu disampaikan Retno saat melakukan pertemuan dengan Duta Besar negara OKI di Jakarta.
"Saya sampaikan bahwa kita tidak bisa berdiam diri. Kita harus lakukan sesuatu untuk mencegah atau menyetop semua kekerasan yang terjadi di kompleks masjid al-Aqsa, agar negara OKI dapat melakukan hal yang sama," ucap Retno pada Selasa (25/7).
"Berbagai macam upaya diplomasi sudah dilakukan Indonesia sejak pekan lalu baik lewat telepon, surat, dan lainnya, baik secara bilatateral maupun internasional. Tidak saja komunikasi diplomatik secara bilateral, tetapi kita juga melakukan komunikasi melalui Sekretariat OKI, juga Wakil Tetap Indonesia di New York untuk melakukan pendekatan, terutama kepada para sahabat kita termasuk negara anggota OKI yang sedang duduk di DK PBB," sambungnya.
Retno kemudian mengatakan, dalam pertemuan tadi dia mengingatkan pada 2015 saat Indonesia menjadi tuan rumah KTT khusus oki mengenai Palestina, salah satu produknya adalah Deklarasi Jakarta.
Dimana dalam Paragraf 8 Deklarasi Jakarta disebut secara jelas bahwa kita akan berupaya untuk meminta negara-negara OKI di DK PBB untuk terus menyuarakan atau mengupayakan perjuangan atau isu Palestina
"Apa yang dilakukan Indonesia di New York di PBB sejalan dengan Deklarasi Jakarta paragraf 8 KTT OKI pada 2015. Itu inti yang disampaikan kepada Dubes OKI di Jakarta mengenai perlunya soliditas OKI dalam mempersiapkan pertemuan 1 Agustus juga dalam memperjuangan posisi bersama negara OKI termasuk melalui DK PBB," tukasnya.
"Saya sampaikan bahwa kita tidak bisa berdiam diri. Kita harus lakukan sesuatu untuk mencegah atau menyetop semua kekerasan yang terjadi di kompleks masjid al-Aqsa, agar negara OKI dapat melakukan hal yang sama," ucap Retno pada Selasa (25/7).
"Berbagai macam upaya diplomasi sudah dilakukan Indonesia sejak pekan lalu baik lewat telepon, surat, dan lainnya, baik secara bilatateral maupun internasional. Tidak saja komunikasi diplomatik secara bilateral, tetapi kita juga melakukan komunikasi melalui Sekretariat OKI, juga Wakil Tetap Indonesia di New York untuk melakukan pendekatan, terutama kepada para sahabat kita termasuk negara anggota OKI yang sedang duduk di DK PBB," sambungnya.
Retno kemudian mengatakan, dalam pertemuan tadi dia mengingatkan pada 2015 saat Indonesia menjadi tuan rumah KTT khusus oki mengenai Palestina, salah satu produknya adalah Deklarasi Jakarta.
Dimana dalam Paragraf 8 Deklarasi Jakarta disebut secara jelas bahwa kita akan berupaya untuk meminta negara-negara OKI di DK PBB untuk terus menyuarakan atau mengupayakan perjuangan atau isu Palestina
"Apa yang dilakukan Indonesia di New York di PBB sejalan dengan Deklarasi Jakarta paragraf 8 KTT OKI pada 2015. Itu inti yang disampaikan kepada Dubes OKI di Jakarta mengenai perlunya soliditas OKI dalam mempersiapkan pertemuan 1 Agustus juga dalam memperjuangan posisi bersama negara OKI termasuk melalui DK PBB," tukasnya.
(esn)