Sengketa Batas dengan India, China Ancam Kerahkan Banyak Pasukan
A
A
A
BEIJING - China mengancam akan meningkatkan jumlah pasukan yang dikerahkan ke wilayah perbatasan yang jadi sengketa dengan India. Beijing berjanji akan mempertahankan kedaulatannya dengan “pertaruhan apapun”.
Kebuntuan di wilayah perbatasan dimulai lebih dari sebulan yang lalu setelah tentara China mulai membangun sebuah jalan di sebuah dataran tinggi terpencil, yang diperdebatkan oleh China dan Bhutan.
Pasukan India kemudian bergerak untuk menghentikan pekerjaan. China pun menuduh India telah melanggar kedaulatan teritorialnya dan meminta penarikan pasukannya segera.
”Persimpangan perbatasan nasional yang diakui bersama di pihak India merupakan pelanggaran serius terhadap wilayah China dan bertentangan dengan hukum internasional,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian dalam sebuah konferensi pers, Senin (24/7/2017).
”Penentuan, kemauan dan tekad China untuk mempertahankan kedaulatannya tidak pasti, dan akan melindungi kepentingan kedaulatan dan keamanannya dengan taruhan apapun,” ujar Wu, seperti dikutip AFP.
“Pasukan perbatasan China telah melakukan tindakan tanggap darurat di daerah tersebut dan selanjutnya akan ditempat dan melakukan pelatihan untuk menanggapi situasi tersebut,” imbuh Wu.
Juru bicara tersebut tidak memberikan rincian apapun tentang jumlah pasukan China yang akan ditempatkan.
India dan China sama-sama mengatakan bahwa mereka memiliki dukungan luar negeri untuk posisi mereka dalam konflik wilayah perbatasan itu.
Bhutan mengatakan, pembangunan jalan oleh pasukan adalah pelanggaran langsung terhadap kesepakatan dengan China. Bhutan dan China tidak memiliki hubungan diplomatik.
India, yang bertempur dengan China pada tahun 1962 di wilayah perbatasan di Himalaya yang disengketakan, mendukung klaim Bhutan.
Menurut Wu, India jangan berharap memiliki ilusi akan menang.
”Sejarah PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) selama 90 tahun terakhir telah membuktikan bahwa tekad kami untuk melindungi kedaulatan dan wilayah China adalah gigih,” ujarnya. “Sulit untuk mengguncang PLA, bahkan lebih sulit daripada mengguncang gunung.”
Kebuntuan di wilayah perbatasan dimulai lebih dari sebulan yang lalu setelah tentara China mulai membangun sebuah jalan di sebuah dataran tinggi terpencil, yang diperdebatkan oleh China dan Bhutan.
Pasukan India kemudian bergerak untuk menghentikan pekerjaan. China pun menuduh India telah melanggar kedaulatan teritorialnya dan meminta penarikan pasukannya segera.
”Persimpangan perbatasan nasional yang diakui bersama di pihak India merupakan pelanggaran serius terhadap wilayah China dan bertentangan dengan hukum internasional,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian dalam sebuah konferensi pers, Senin (24/7/2017).
”Penentuan, kemauan dan tekad China untuk mempertahankan kedaulatannya tidak pasti, dan akan melindungi kepentingan kedaulatan dan keamanannya dengan taruhan apapun,” ujar Wu, seperti dikutip AFP.
“Pasukan perbatasan China telah melakukan tindakan tanggap darurat di daerah tersebut dan selanjutnya akan ditempat dan melakukan pelatihan untuk menanggapi situasi tersebut,” imbuh Wu.
Juru bicara tersebut tidak memberikan rincian apapun tentang jumlah pasukan China yang akan ditempatkan.
India dan China sama-sama mengatakan bahwa mereka memiliki dukungan luar negeri untuk posisi mereka dalam konflik wilayah perbatasan itu.
Bhutan mengatakan, pembangunan jalan oleh pasukan adalah pelanggaran langsung terhadap kesepakatan dengan China. Bhutan dan China tidak memiliki hubungan diplomatik.
India, yang bertempur dengan China pada tahun 1962 di wilayah perbatasan di Himalaya yang disengketakan, mendukung klaim Bhutan.
Menurut Wu, India jangan berharap memiliki ilusi akan menang.
”Sejarah PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) selama 90 tahun terakhir telah membuktikan bahwa tekad kami untuk melindungi kedaulatan dan wilayah China adalah gigih,” ujarnya. “Sulit untuk mengguncang PLA, bahkan lebih sulit daripada mengguncang gunung.”
(mas)