Korut Diyakini Bakal Luncurkan Rudal dari Kapal Selam
A
A
A
WASHINGTON - Pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa tes rudal Korea Utara (Korut)selanjutnya bisa terjadi di bawah air. Pasalnya, Pyongyang tampak tengah bersiap untuk melakukan peluncuran berbasis kapal selam dalam waktu dekat.
"Selama 48 jam terakhir, sebuah kapal selam Korut sepanjang 65 meter telah menunjukkan aktivitas yang tidak biasa," ujar dua pejabat yang tidak disebutkan namanya seperti dikutip Sputniknews, Jumat (21/7/2017).
Baca Juga: Korut Tengah Mempersiapkan Uji Coba Rudal Terbaru
Kapal tersebut telah berlayar lebih jauh dari sebelumnya ke perairan internasional, menempuh perjalanan sejauh 62 mil ke Laut Jepang.
Menurut salah satu pejabat, perilaku atipikal kapal selam tersebut menyebabkan pasukan Korea Selatan (Korsel) dan AS menaikkan tingkat kewaspadaan mereka sedikit, karena Washington terus mengawasi kapal tersebut melalui pengintaian.
Korut diyakini memiliki sekitar 70 kapal selam, meski banyak di antaranya mungkin tidak bisa menembakkan rudal. Para ahli mengatakan bahwa Korut berhasil meluncurkan rudal dari kapal selam kelas Gorae pada bulan Agustus.
Kegiatan ini dilakukan beberapa minggu setelah Pyongyang menyelesaikan peluncuran uji coba rudal balistik antar benua pertama yang sukses pada 4 Juli lalu. Pemimpin Korut, Kim Jong-un, menyebut peluncuran itu sebagai "paket hadiah" untuk AS pada Hari Kemerdekaannya.
Media pemerintah Korut melaporkan bahwa akan kembali melakukan peluncuran. Hal itu didasari pernyataan Jong-un kepada para ilmuwan bahwa mereka harus sering mengirimkan paket hadiah besar dan kecil kepada orang-orang Yankee, merujuk pada AS.
Baca Juga: Jong-un Sebut Uji Rudal Balistik Kado untuk Hari Kemerdekaan AS
Kim juga mengklaim bahwa rudal Hwasong-14 yang diuji terakhir lalu mampu membawa hulu ledak nuklir besar. Beberapa ahli mengatakan bahwa rudal Korut dapat memiliki kemampuan untuk mencapai pantai barat AS hanya dalam beberapa tahun.
Meskipun ada sanksi PBB dan seruan internasional untuk denuklirisasi, Korut berpendapat bahwa program nuklirnya diperlukan untuk mencegah upaya perubahan rezim yang berasal dari AS.
"Selama 48 jam terakhir, sebuah kapal selam Korut sepanjang 65 meter telah menunjukkan aktivitas yang tidak biasa," ujar dua pejabat yang tidak disebutkan namanya seperti dikutip Sputniknews, Jumat (21/7/2017).
Baca Juga: Korut Tengah Mempersiapkan Uji Coba Rudal Terbaru
Kapal tersebut telah berlayar lebih jauh dari sebelumnya ke perairan internasional, menempuh perjalanan sejauh 62 mil ke Laut Jepang.
Menurut salah satu pejabat, perilaku atipikal kapal selam tersebut menyebabkan pasukan Korea Selatan (Korsel) dan AS menaikkan tingkat kewaspadaan mereka sedikit, karena Washington terus mengawasi kapal tersebut melalui pengintaian.
Korut diyakini memiliki sekitar 70 kapal selam, meski banyak di antaranya mungkin tidak bisa menembakkan rudal. Para ahli mengatakan bahwa Korut berhasil meluncurkan rudal dari kapal selam kelas Gorae pada bulan Agustus.
Kegiatan ini dilakukan beberapa minggu setelah Pyongyang menyelesaikan peluncuran uji coba rudal balistik antar benua pertama yang sukses pada 4 Juli lalu. Pemimpin Korut, Kim Jong-un, menyebut peluncuran itu sebagai "paket hadiah" untuk AS pada Hari Kemerdekaannya.
Media pemerintah Korut melaporkan bahwa akan kembali melakukan peluncuran. Hal itu didasari pernyataan Jong-un kepada para ilmuwan bahwa mereka harus sering mengirimkan paket hadiah besar dan kecil kepada orang-orang Yankee, merujuk pada AS.
Baca Juga: Jong-un Sebut Uji Rudal Balistik Kado untuk Hari Kemerdekaan AS
Kim juga mengklaim bahwa rudal Hwasong-14 yang diuji terakhir lalu mampu membawa hulu ledak nuklir besar. Beberapa ahli mengatakan bahwa rudal Korut dapat memiliki kemampuan untuk mencapai pantai barat AS hanya dalam beberapa tahun.
Meskipun ada sanksi PBB dan seruan internasional untuk denuklirisasi, Korut berpendapat bahwa program nuklirnya diperlukan untuk mencegah upaya perubahan rezim yang berasal dari AS.
(ian)