Trump Hentikan Program Pemberian Senjata untuk Pejuang Suriah

Kamis, 20 Juli 2017 - 05:36 WIB
Trump Hentikan Program...
Trump Hentikan Program Pemberian Senjata untuk Pejuang Suriah
A A A
WASHINGTON - Pemerintahan Trump telah memutuskan untuk menghentikan program rahasia CIA untuk membekali dan melatih kelompok pejuang yang memerangi pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad. Demikian yang diungkapkan oleh dua pejabat Amerika Serikat (AS), sebuah langkah yang diminta oleh Assad yang merupakan sekutu Rusia.

"Keputusan tersebut dibuat dengan Penasehat Keamanan Nasional H.R McMaster dan Direktur CIA Mike Pompeo setelah mereka berkonsultasi dengan pejabat tingkat rendah dan sebelum pertemuan Trump pada 7 Juli dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT G-20 di Jerman. Itu bukan bagian dari perundingan AS-Rusia mengenai gencatan senjata di Suriah barat daya," kata dua pejabat tersebut seperti dikutip dari Reuters, Kamis (20/7/2017).

Menurut salah satu pejabat itu, keputusan AS merupakan bagian dari pemerintah untuk memperbaiki hubungan dengan Rusia. "AS tidak membuat konsesi besar, mengingat cengkeraman Assad pada kekuasaan meskipun tidak di seluruh Suriah, tapi ini adalah sinyal bagi Putin bahwa pemerintah ingin memperbaiki hubungan dengan Rusia," ujarnya.

Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh The Washington Post. Terkait hal ini, juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders menolak untuk berkomentar. Pun begitu dengan CIA.

Program CIA dimulai pada tahun 2013 sebagai bagian dari upaya oleh pemerintahan Presiden Barack Obama untuk menggulingkan Assad, namun menghasilkan sedikit keberhasilan, kata pejabat tersebut. Pejabat yang berbicara dengan kondisi anonimitas itu sangat akrab dengan program tersebut.

Kelemahan dari program CIA, salah satu pejabat mengatakan, adalah bahwa beberapa pejuang bersenjata dan terlatih membelot ke ISIS dan kelompok radikal lainnya, dan beberapa anggota pemerintahan sebelumnya memilih untuk meninggalkan program tersebut.

Sebelum menduduki jabatan pada bulan Januari, Trump menyarankan agar dia dapat mengakhiri dukungan untuk kelompok Tentara Pembebasan Suriah dan memberikan prioritas pada perang melawan ISIS.

Upaya terpisah oleh upaya militer AS untuk melatih, mempersenjatai dan mendukung kelompok pejuang Suriah lainnya dengan serangan udara dan tindakan lainnya akan berlanjut, kata pejabat tersebut.

Namun, selain serangan udara setelah militer Suriah melancarkan serangan senjata kimia, pemerintah Trump belum meningkatkan dukungan militer dari batas yang ditetapkan oleh pemerintahan Obama.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1354 seconds (0.1#10.140)