Duterte Minta Kongres Filipina Perpanjang Darurat Militer
A
A
A
ANKARA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte dilaporkan telah meminta Kongres untuk memperpanjang darurat militer di Mindanao. Duterte meminta Kongres untuk memperpanjang masa darurat militer hingga akhir tahun.
Juru bicara Duterte, Ernesto Abella mengatakan, tujuan utama perpanjangan darurat militer ini adalah untuk memungkinkan militer Filipina melanjutkan operasi pembersihan kelompok militan di Filipina Selatan.
"Tujuan utama dari perpanjangan adalah untuk memungkinkan pasukan kita melanjutkan operasi mereka, yang saat ini terhambat oleh tenggat waktu, dan untuk lebih fokus pada pembebasan Marawi dan rehabilitasi dan pembangunan kembali," ucap Abella, seperti dilansir Reuters pada Selasa (18/7).
Keputusan Duterte untuk meminta perpanjangan darurat militer datang setelah adanya rekomendasi dari Polisi Nasional dan Angkatan Bersenjata Filipina mengenai hal ini.
Kepala Polisi Filipina, Ronald dela Rosa mengatakan pada Jumat lalu, mereka menyerahkan dokumen posisi yang menyatakan pendirian mereka pada perpanjangan darurat militer. Dia mengatakan, perpanjangan itu dimaksudkan tidak hanya untuk menyingkirkan militan-militan yang tersisa di Marawi, tetapi juga memenjarakan politisi yang terlibat dalam perdagangan narkoba ilegal dan mendukung para teroris.Duterte sendiri memberlakukan darurat militer di pulau Mindanao pada tanggal 23 Mei menyusul pengepungan yang dilakukan oleh kelompok Maute yang terkait ISIS di kota Marawi. Darurat militer tersebut direncanakan akan berlangsung selama 60 hari.
Juru bicara Duterte, Ernesto Abella mengatakan, tujuan utama perpanjangan darurat militer ini adalah untuk memungkinkan militer Filipina melanjutkan operasi pembersihan kelompok militan di Filipina Selatan.
"Tujuan utama dari perpanjangan adalah untuk memungkinkan pasukan kita melanjutkan operasi mereka, yang saat ini terhambat oleh tenggat waktu, dan untuk lebih fokus pada pembebasan Marawi dan rehabilitasi dan pembangunan kembali," ucap Abella, seperti dilansir Reuters pada Selasa (18/7).
Keputusan Duterte untuk meminta perpanjangan darurat militer datang setelah adanya rekomendasi dari Polisi Nasional dan Angkatan Bersenjata Filipina mengenai hal ini.
Kepala Polisi Filipina, Ronald dela Rosa mengatakan pada Jumat lalu, mereka menyerahkan dokumen posisi yang menyatakan pendirian mereka pada perpanjangan darurat militer. Dia mengatakan, perpanjangan itu dimaksudkan tidak hanya untuk menyingkirkan militan-militan yang tersisa di Marawi, tetapi juga memenjarakan politisi yang terlibat dalam perdagangan narkoba ilegal dan mendukung para teroris.Duterte sendiri memberlakukan darurat militer di pulau Mindanao pada tanggal 23 Mei menyusul pengepungan yang dilakukan oleh kelompok Maute yang terkait ISIS di kota Marawi. Darurat militer tersebut direncanakan akan berlangsung selama 60 hari.
(esn)