Kedubes Korut di Beijing Bangun Gedung Baru Misterius
A
A
A
BEIJING - Posko diplomatik Pyongyang di Beijing sedang membangun sebuah bangunan baru untuk tujuan yang belum diketahui. Beberapa menduga bahwa bangunan itu mungkin untuk tujuan komersial, yang akan melanggar resolusi PBB di mana China ikut menjadi bagian di dalamnya.
"Kedutaan Korut di Beijing dilaporkan membangun fasilitas penginapan baru bagi warga Korut yang mengunjungi China di kompleksnya. Masih belum jelas apakah akan digunakan komersial atau tidak," bunyi laporan situs berita dan analisis Korut yang berbasis di Amerika Serikat (AS), NK News, seperti dikutip dari Sputniknews, Jumat (14/7/2017)
NK News mengatakan bangunan baru itu diduga untuk tempat tinggal sementara warga Korut di Beijing seperti pejabat tinggi dan delegasi diplomatik. Laporan itu didasarkan pada sumber anonim.
Namun, bangunan itu bisa juga menjadi fasilitas komersial bagi orang asing yang ingin mencicipi budaya Korut. Beberapa kedutaan besar Korut di Eropa, termasuk yang ada di Bulgaria, Jerman, Polandia dan Rumania, memiliki fitur seperti itu.
Sejumlah bisnis milik Korut dibuka di sekitar kedutaan besar Beijing, membuat sebuah Little Pyongyang mulai dari toko makanan dan budayanya. Namun, pada bulan November 2016 PBB mengadopsi Resolusi 2321, yang melarang kegiatan komersial di kedutaan-kedutaan Korut. Hal ini dilakukan untuk menghukum Pyongyang atas serentetan uji coba nuklir pada bulan September tahun yang sama.
AS di bawah Presiden Donald Trump telah sering meminta China untuk memberikan tekanan diplomatik dan ekonomi kepada Korut untuk menghentikan uji coba rudal mereka. Keberhasilan langkah-langkah ini sangat terbatas, dan komitmen China untuk bekerja sama dengan mereka dipertanyakan.
Korut pada hari Rabu mengumumkan bahwa pihaknya berencana untuk membuka biro perjalanan di Hunchun City, dengan para manajer China dan pemandu tur Korea.
"Kedutaan Korut di Beijing dilaporkan membangun fasilitas penginapan baru bagi warga Korut yang mengunjungi China di kompleksnya. Masih belum jelas apakah akan digunakan komersial atau tidak," bunyi laporan situs berita dan analisis Korut yang berbasis di Amerika Serikat (AS), NK News, seperti dikutip dari Sputniknews, Jumat (14/7/2017)
NK News mengatakan bangunan baru itu diduga untuk tempat tinggal sementara warga Korut di Beijing seperti pejabat tinggi dan delegasi diplomatik. Laporan itu didasarkan pada sumber anonim.
Namun, bangunan itu bisa juga menjadi fasilitas komersial bagi orang asing yang ingin mencicipi budaya Korut. Beberapa kedutaan besar Korut di Eropa, termasuk yang ada di Bulgaria, Jerman, Polandia dan Rumania, memiliki fitur seperti itu.
Sejumlah bisnis milik Korut dibuka di sekitar kedutaan besar Beijing, membuat sebuah Little Pyongyang mulai dari toko makanan dan budayanya. Namun, pada bulan November 2016 PBB mengadopsi Resolusi 2321, yang melarang kegiatan komersial di kedutaan-kedutaan Korut. Hal ini dilakukan untuk menghukum Pyongyang atas serentetan uji coba nuklir pada bulan September tahun yang sama.
AS di bawah Presiden Donald Trump telah sering meminta China untuk memberikan tekanan diplomatik dan ekonomi kepada Korut untuk menghentikan uji coba rudal mereka. Keberhasilan langkah-langkah ini sangat terbatas, dan komitmen China untuk bekerja sama dengan mereka dipertanyakan.
Korut pada hari Rabu mengumumkan bahwa pihaknya berencana untuk membuka biro perjalanan di Hunchun City, dengan para manajer China dan pemandu tur Korea.
(ian)