Peneliti Sebut Gempa Korut Bukan Disebabkan Bom
A
A
A
WASHINGTON - Peneliti di Pusat Geologi Amerika Serikat (AS) atau USGS, John Bellini menuturkan, gempa yang terjadi di Korea Utara (Korut) bukan disebabkan oleh ledakan bom nuklir, seperti yang ditakutkan.
Seperti diketahui, gempa 5,8 skala richter (SR) mengguncang Laut Jepang, dengan pusat gempa di dekat Kota Chongjin, Korut. Muncul kekhawatiran bahwa gempa bumi ini dampak dari uji coba nuklir rezim Kim Jong-un.
Kekhawatiran ini diutarakan oleh Administrasi Meteorologi Korea Selatan (Korsel). ”Kami menduganya sebuah gempa buatan manusia,” kata seorang pejabat adiminitrasi tersebut.
Namun, menurut Bellini, bila melihat pusat gempa, maka tidak mungkin gempa ini disebabkan oleh ledakan bom nuklir. Pusat gempat tersebut diketahui berada di kedalam 500 km.
"Itu terjadi pada 500 kilometer di bawah dasar laut. Tidak mungkin hal itu disebabkan oleh uji coba nuklir. Ini adalah gempa bumi alami," kata Bellini dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (13/7).
Pernyataan serupa juga sempat diutarakan oleh ahli seismologi USGS, Julie Dutton. Dia mengatakan, gempa dengan kekuatan tersebut tidak biasa terjadi di wilayah Korut.
Meski ada kekhawatiran terkait aktivitas program senjata nuklir Korut, Dutton meyakinkan bahwa gempa hari ini tidak terindikasi sebagai buatan manusia.
Seperti diketahui, gempa 5,8 skala richter (SR) mengguncang Laut Jepang, dengan pusat gempa di dekat Kota Chongjin, Korut. Muncul kekhawatiran bahwa gempa bumi ini dampak dari uji coba nuklir rezim Kim Jong-un.
Kekhawatiran ini diutarakan oleh Administrasi Meteorologi Korea Selatan (Korsel). ”Kami menduganya sebuah gempa buatan manusia,” kata seorang pejabat adiminitrasi tersebut.
Namun, menurut Bellini, bila melihat pusat gempa, maka tidak mungkin gempa ini disebabkan oleh ledakan bom nuklir. Pusat gempat tersebut diketahui berada di kedalam 500 km.
"Itu terjadi pada 500 kilometer di bawah dasar laut. Tidak mungkin hal itu disebabkan oleh uji coba nuklir. Ini adalah gempa bumi alami," kata Bellini dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (13/7).
Pernyataan serupa juga sempat diutarakan oleh ahli seismologi USGS, Julie Dutton. Dia mengatakan, gempa dengan kekuatan tersebut tidak biasa terjadi di wilayah Korut.
Meski ada kekhawatiran terkait aktivitas program senjata nuklir Korut, Dutton meyakinkan bahwa gempa hari ini tidak terindikasi sebagai buatan manusia.
(esn)