Israel Tunda Pemberian Lahan Tambahan bagi Palestina
A
A
A
TEL AVIV - Kabinet Israel dilaporkan telah membekukan rencana untuk memperluas kota Palestina yang paling padat penduduknya di Tepi Barat, yakni Ramallah. Israel rencananya akan mencabut kontrol militer atas sebidang tanah untuk diberikan kepada Palestina, sebuah konsesi yang diusulkan yang telah membuat marah para pemukim.
Seorang juru bicara kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, pemerintah akan mempertimbangkan masalah pembangunan Palestina di daerah-daerah yang dikuasai militer Israel di Tepi Barat akhir bulan ini.
"Sampai saat itu, usulan untuk memberikan bagian Area C untuk memungkinkan perluasan kota Qalqiliya akan ditangguhkan," kata juru bicara Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (13/7).
Tahun lalu, pemerintah Netanyahu dengan diam-diam telah menyetujui rencana yang telah dinanti-nantikan untuk memungkinkan pemerintah Palestina menggandakan wilayah Ramallah, dengan memperluas ke luar batas tanah di Area C.
Sejak saat itu, para pemukim Yahudi di wilayah tersebut telah menyatakan penolakan atas langkah itu. Para pemukin Yahudi menyebut keputusan Netanyahu itu sebagai imbalan atas aksi teror.
Seorang juru bicara kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, pemerintah akan mempertimbangkan masalah pembangunan Palestina di daerah-daerah yang dikuasai militer Israel di Tepi Barat akhir bulan ini.
"Sampai saat itu, usulan untuk memberikan bagian Area C untuk memungkinkan perluasan kota Qalqiliya akan ditangguhkan," kata juru bicara Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (13/7).
Tahun lalu, pemerintah Netanyahu dengan diam-diam telah menyetujui rencana yang telah dinanti-nantikan untuk memungkinkan pemerintah Palestina menggandakan wilayah Ramallah, dengan memperluas ke luar batas tanah di Area C.
Sejak saat itu, para pemukim Yahudi di wilayah tersebut telah menyatakan penolakan atas langkah itu. Para pemukin Yahudi menyebut keputusan Netanyahu itu sebagai imbalan atas aksi teror.
(esn)