Inggris Serukan Saudi Cs Cabut Blokade Qatar
A
A
A
KUWAIT CITY - Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson menyerukan kepada Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Mesir untuk mencabut blokade atas Qatar. Hal itu disampaikan Johnson saat melakukan kunjungan ke Kuwait.
DI Kuwait Johnson bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kuwait Sheikh Sabah Khaled al-Hamad al-Sabah, dan Menteri Urusan Kabinet Negara Sheikh Mohammad Abdullah al-Sabah. Dia juga direncanakan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Saudi, UEA, Mesir, dan Bahrain.
Dalam pernyataannya, Johnson menyerukan untuk dilakukannya dialog antara negara-negara yang bertikai, dan menyerukan kepada Saudi, UEA, Mesir, dan Bahrain untuk segera mencabut blokade atas Qatar.
"Apa yang orang perlu lihat adalah de-eskalasi, dan kemajuan dalam menangani pendanaan terorisme di wilayah ini, dan berlanjut menjelang akhir blokade ini," kata Johnson, menyuarakan dukungan bagi Kuwait sebagai mediator dalam krisis tersebut.
Johnson, seperti dilansir Albawaba pada Minggu (9/7) kemudian mengatakan, sangat tidak mungkin bahwa kebuntuan saat ini akan menjurus dalam konflik militer.
"Semua orang yang saya ajak bicara mengatakan sebaliknya. Tidak ada kemungkinan konfrontasi militer. Blokade itu tidak diinginkan dan kami berharap akan ada de-eskalasi," ucapnya.
DI Kuwait Johnson bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kuwait Sheikh Sabah Khaled al-Hamad al-Sabah, dan Menteri Urusan Kabinet Negara Sheikh Mohammad Abdullah al-Sabah. Dia juga direncanakan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Saudi, UEA, Mesir, dan Bahrain.
Dalam pernyataannya, Johnson menyerukan untuk dilakukannya dialog antara negara-negara yang bertikai, dan menyerukan kepada Saudi, UEA, Mesir, dan Bahrain untuk segera mencabut blokade atas Qatar.
"Apa yang orang perlu lihat adalah de-eskalasi, dan kemajuan dalam menangani pendanaan terorisme di wilayah ini, dan berlanjut menjelang akhir blokade ini," kata Johnson, menyuarakan dukungan bagi Kuwait sebagai mediator dalam krisis tersebut.
Johnson, seperti dilansir Albawaba pada Minggu (9/7) kemudian mengatakan, sangat tidak mungkin bahwa kebuntuan saat ini akan menjurus dalam konflik militer.
"Semua orang yang saya ajak bicara mengatakan sebaliknya. Tidak ada kemungkinan konfrontasi militer. Blokade itu tidak diinginkan dan kami berharap akan ada de-eskalasi," ucapnya.
(esn)