PBB Kecam Keras Uji Coba Rudal Korut
A
A
A
NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres melemparkan kecaman keras atas uji coba rudal terbaru yang dilakukan oleh Korea Utara (Korut). Guterres menyebutnya sebagai pelanggaran serius terhadap resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB.
"Sekretaris Jenderal mengecam keras peluncuran rudal balistik antar benua yang dilakukan oleh Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) pada tanggal 4 Juli 2017," kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric.
"Tindakan ini merupakan pelanggaran serius terhadap resolusi DK PBB, dan merupakan eskalasi berbahaya dari situasi tersebut, pimpinan DPRK harus menghentikan tindakan provokatif lebih lanjut dan sepenuhnya mematuhi kewajiban internasionalnya," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (5/7).
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson menyerukan tindakan global setelah Korea Utara (Korut) menguji rudal balistik antar benua yang baru dikembangkan. Tillerson menyebutnya eskalasi baru ancaman nuklir Pyongyang.
Dalam sebuah pernyataan, Tillerson memperingatkan setiap negara yang menjadi tuan rumah pekerja Korut, atau memberikan bantuan ekonomi atau militer ke Pyongyang, atau gagal menerapkan sanksi PBB adalah membantu dan bersekongkol dengan rezim yang berbahaya.
"Semua negara harus secara terbuka menunjukkan kepada Korut bahwa ada konsekuensi karena terus mengejar ambisi senjata nuklir mereka," kata Tillerson.
"Sekretaris Jenderal mengecam keras peluncuran rudal balistik antar benua yang dilakukan oleh Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) pada tanggal 4 Juli 2017," kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric.
"Tindakan ini merupakan pelanggaran serius terhadap resolusi DK PBB, dan merupakan eskalasi berbahaya dari situasi tersebut, pimpinan DPRK harus menghentikan tindakan provokatif lebih lanjut dan sepenuhnya mematuhi kewajiban internasionalnya," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (5/7).
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson menyerukan tindakan global setelah Korea Utara (Korut) menguji rudal balistik antar benua yang baru dikembangkan. Tillerson menyebutnya eskalasi baru ancaman nuklir Pyongyang.
Dalam sebuah pernyataan, Tillerson memperingatkan setiap negara yang menjadi tuan rumah pekerja Korut, atau memberikan bantuan ekonomi atau militer ke Pyongyang, atau gagal menerapkan sanksi PBB adalah membantu dan bersekongkol dengan rezim yang berbahaya.
"Semua negara harus secara terbuka menunjukkan kepada Korut bahwa ada konsekuensi karena terus mengejar ambisi senjata nuklir mereka," kata Tillerson.
(esn)