Israel Layangkan Peringatan pada Suriah dan Libanon
A
A
A
TEL AVIV - Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman memperingatkan Suriah dan Libanon untuk tidak menguji kesabaran Israel. Pernyataan ini muncul setelah semakin seringnya terjadi serangan di wilayah perbatasan antara Israel dan Suriah.
Lieberman mengatakan, Israel masih mempertahankan sebuah kebijakan untuk tidak terlibat dalam perang saudara di Suriah. Namun, setiap pelanggaran terhadap kedaulatan teritorial Israel tidak akan dapat ditolerir.
"Kami tidak memiliki niat untuk memasuki konflik, tapi saya menyarankan tetangga kami untuk tidak menguji kami. Kami tidak akan mentolerir setiap serangan ke wilayah kami," kata Lieberman, seperti dilansir Sputnik pada Senin (3/7).
Dia kemudian mengatakan, Suriah dan Libanon sudah tahu bahwa bukan ide bagus untuk menguji kekuatan militer Israel, yang menyiratkan serangan balasan tersebut. Selain itu, Lieberman menunjukkan Israel siap untuk mendukung proses perdamaian di Suriah, tapi tanpa melibatkan Iran, Hizbullah atau Bashar al-Assad.
"Tetap mempertankan Assad di posisinya saat ini bukanlah bagian dari kepentingan kami," ungkapnya.
Dia menambahkan, meski Israel ingin tetap berada di luar perang sipil Suriah, ada garis merah yang telah ditetapkan Tel Aviv, ini termasuk penyelundupan persenjataan canggih ke Hizbullah, dan kehadiran tentara Iran di perbatasannya.
Lieberman mengatakan, Israel masih mempertahankan sebuah kebijakan untuk tidak terlibat dalam perang saudara di Suriah. Namun, setiap pelanggaran terhadap kedaulatan teritorial Israel tidak akan dapat ditolerir.
"Kami tidak memiliki niat untuk memasuki konflik, tapi saya menyarankan tetangga kami untuk tidak menguji kami. Kami tidak akan mentolerir setiap serangan ke wilayah kami," kata Lieberman, seperti dilansir Sputnik pada Senin (3/7).
Dia kemudian mengatakan, Suriah dan Libanon sudah tahu bahwa bukan ide bagus untuk menguji kekuatan militer Israel, yang menyiratkan serangan balasan tersebut. Selain itu, Lieberman menunjukkan Israel siap untuk mendukung proses perdamaian di Suriah, tapi tanpa melibatkan Iran, Hizbullah atau Bashar al-Assad.
"Tetap mempertankan Assad di posisinya saat ini bukanlah bagian dari kepentingan kami," ungkapnya.
Dia menambahkan, meski Israel ingin tetap berada di luar perang sipil Suriah, ada garis merah yang telah ditetapkan Tel Aviv, ini termasuk penyelundupan persenjataan canggih ke Hizbullah, dan kehadiran tentara Iran di perbatasannya.
(esn)