Lieberman: Abbas Panasi Konflik Hamas dan Israel
A
A
A
TEL AVIV - Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menuduh Presiden Palestina Mahmoud Abbas meningkatkan tekanan pada Hamas di Jalur Gaza untuk menyeretnya pada perang dengan Israel.
"Ini adalah krisis internal Palestina yang tidak akan berakhir," katanya mengenai keputusan Abbas untuk mengurangi pembayaran listrik untuk Gaza, sehingga tidak ada pilihan selain mengurangi pasokan listrik Gaza.
"Abbas akan meningkatkan pemotongan dan segera menghentikan pembayaran gaji di Gaza dan pengiriman bahan bakar ke jalur tersebut sebagai strategi dua cabang: melukai Hamas dan menyeretnya untuk berperang dengan Israel. Abbas melakukan ini secara sepihak, tanpa berkoordinasi dengan Israel atau Mesir," sambungnya, seperti dilansir Ynet pada Kamis (22/6).
Lieberman kemudian membahas mengenai kelanjutan upaya damai antara Israel dan Palestina. Di mana dia mengatakan, Palestina tidak memiliki kemampuan untuk menandatangani kesepakatan dengan Israel sendiri.
Dia lalu menyatakan menolak Kesepakatan Oslo, dengan mengatakan prinsip dasar tanah untuk perdamaian salah.Dirinya juga menolak usaha perdamaian yang diinisiasi oleh mantan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert.
"Anda tidak dapat menawarkan orang-orang Palestina lebih dari yang ditawarkan Olmer di Annapolis, dan Abbas menolak untuk menandatangani pada akhirnya. Saya merasa sakit dengan apa yang Olmert tawarkan. Seorang Perdana Menteri akan tidak pernah menawarkan itu," tukasnya.
"Ini adalah krisis internal Palestina yang tidak akan berakhir," katanya mengenai keputusan Abbas untuk mengurangi pembayaran listrik untuk Gaza, sehingga tidak ada pilihan selain mengurangi pasokan listrik Gaza.
"Abbas akan meningkatkan pemotongan dan segera menghentikan pembayaran gaji di Gaza dan pengiriman bahan bakar ke jalur tersebut sebagai strategi dua cabang: melukai Hamas dan menyeretnya untuk berperang dengan Israel. Abbas melakukan ini secara sepihak, tanpa berkoordinasi dengan Israel atau Mesir," sambungnya, seperti dilansir Ynet pada Kamis (22/6).
Lieberman kemudian membahas mengenai kelanjutan upaya damai antara Israel dan Palestina. Di mana dia mengatakan, Palestina tidak memiliki kemampuan untuk menandatangani kesepakatan dengan Israel sendiri.
Dia lalu menyatakan menolak Kesepakatan Oslo, dengan mengatakan prinsip dasar tanah untuk perdamaian salah.Dirinya juga menolak usaha perdamaian yang diinisiasi oleh mantan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert.
"Anda tidak dapat menawarkan orang-orang Palestina lebih dari yang ditawarkan Olmer di Annapolis, dan Abbas menolak untuk menandatangani pada akhirnya. Saya merasa sakit dengan apa yang Olmert tawarkan. Seorang Perdana Menteri akan tidak pernah menawarkan itu," tukasnya.
(esn)