Dipukuli usai Tinggalkan Masjid, Gadis Muslim AS Tewas

Senin, 19 Juni 2017 - 16:00 WIB
Dipukuli usai Tinggalkan...
Dipukuli usai Tinggalkan Masjid, Gadis Muslim AS Tewas
A A A
WASHINGTON - Seorang gadis Muslim di Amerika Serikat (AS) diculik dan dipukuli oleh seorangpria usai meninggalkan sebuah masjid di Virginia. Gadis 17 tahun ini ditemukan tewas di sebuah kolam, di mana pelaku diduga sengaja membuang jasadnya.

Pelaku telah ditangkap polisi tak lama setelah jasad korban ditemukan. Serangan ini memicu kesedihan dan ketakutan bagi komunitas Muslim yang telah berkumpul untuk salat di masjid All Dulles Area Muslim Society di luar Washington.

Warga Muslim terbiasa berkumpul di masjid itu untuk beribadah di 10 hari terakhir bulan Ramadan tahun ini.

Serangan tersebut terjadi pada hari Minggu setelah korban dan beberapa temannya yang berjalan di luar masjid terlibat perselisihan dengan seorang pengendara mobil di komunitas Sterling.

Menurut Departemen Kepolisian Fairfax County, pada satu titik, pengendara tersebut keluar dari mobilnya dan menyerang gadis yang diidentifikasi sebagai Nabra Hassanen asal Reston.

Remaja tersebut dilaporkan hilang oleh teman-temannya yang berhamburan saat perkelahian pecah. Mereka mencari korban hingga berjam-jam di wilayah Fairfax dan Loudoun.

Menurut polisi, tubuh gadis itu akhirnya ditemukan di sebuah kolam di Sterling namun dalam kondisi tak bernyawa.

Juru bicara Kepolisian Fairfax, Tawny Wright, yang dikutip Reuters, Senin (19/6/2017), menyatakan jasad yang ditemukan memang gadis yang dinyatakan hilang. Namun otoritas pemeriksa medis belum secara resmi mengonfirmasi identitas jasad dan cara kematiannya.

Selama mencari Nabra, pihak berwenang menghentikan seorang pengendara mobil karena menyetir dengan gerak-gerik mencurigakan di sekitar lokasi penemuan jasad. Pengemudi itu kemudian ditangkap. Dia diidentifikasi bernama Darwin Martinez Torres, 22.

Polisi memperoleh surat perintah pembunuhan, di mana Torres menjadi tertuduh yang “mengeksekusi” korban. Polisi tidak mengesampingkan kebencian sebagai motivasi untuk pembunuhan tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1109 seconds (0.1#10.140)