Putin: Sanksi Baru Bikin Runyam Hubungan Rusia dan AS!
Minggu, 18 Juni 2017 - 00:27 WIB
Putin: Sanksi Baru Bikin Runyam Hubungan Rusia dan AS!
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa sanksi baru Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia akan membuat runyam hubungan kedua negara. Tapi, pemimpin Kremlin ini menjamin sanksi baru Washington tak akan meruntuhkan Moskow.
“Tentu saja akan membuat runyam hubungan Rusia-Amerika!,” kata Putin dalam sebuah wawancara yang dikutip dari kantor berita TASS, Minggu (18/6/2017). Menurutnya, terlalu dini untuk berbicara tentang kemungkinan respons atau tindakan balasan dari Moskow.
Senat AS pada hari Kamis menyetujui rancangan undang-undang (RUU) penjatuhan sanksi baru terhadap Rusia. Alasan keputusan senat ini merujuk pada dugaan campur tangan Moskow dalam pemilu AS tahun 2016.
RUU tersebut menargetkan orang-orang Rusia yang dituduh melakukan korupsi dan sektor-sektor kunci ekonomi Rusia.
Putin mengatakan bahwa Rusia akan dipaksa melakukan perubahan karena sanksi tersebut, tindakan Washington tidak akan menyebabkan keruntuhan Moskow.
Austria dan Jerman mengkritik langkah senat AS yang setuju menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia, karena kedua negara Eropa itu ikut mempromosikan kepentingan ekonomi AS.
“Tentu saja akan membuat runyam hubungan Rusia-Amerika!,” kata Putin dalam sebuah wawancara yang dikutip dari kantor berita TASS, Minggu (18/6/2017). Menurutnya, terlalu dini untuk berbicara tentang kemungkinan respons atau tindakan balasan dari Moskow.
Senat AS pada hari Kamis menyetujui rancangan undang-undang (RUU) penjatuhan sanksi baru terhadap Rusia. Alasan keputusan senat ini merujuk pada dugaan campur tangan Moskow dalam pemilu AS tahun 2016.
RUU tersebut menargetkan orang-orang Rusia yang dituduh melakukan korupsi dan sektor-sektor kunci ekonomi Rusia.
Putin mengatakan bahwa Rusia akan dipaksa melakukan perubahan karena sanksi tersebut, tindakan Washington tidak akan menyebabkan keruntuhan Moskow.
Austria dan Jerman mengkritik langkah senat AS yang setuju menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia, karena kedua negara Eropa itu ikut mempromosikan kepentingan ekonomi AS.
(mas)
