RI-Norwegia Tandatangani Kesepakatan Bebas Visa
A
A
A
OSLO - Indonesia dan Norwegia dilaporkan telah menandatangi kesepakatan bebas visa, setelah dua tahun terlibat dalam negosiasi. Namun, kesepakatan ini baru terbatas pada visa dinas dan juga diplomatik.
Kesepakatan ini dicapai saat terjadi pertemuan dalam format Sidang Komisi Bersama (SKB) untuk Kerja sama Bilateral RI-Norwegia ketiga yang dilaksanakan di Oslo antara Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Norwegia, Børge Brende di Oslo.
“Penandatanganan kerjasama bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan dinas antara Indonesia-Norwegia merupakan suatu langkah baru mempererat hubungan bilateral kedua negara," kata Retno, dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Selasa (13/6).
Sementara itu, pertemuan SKB juga digunakan oleh dua Menlu untuk memperkuat kerjasama di beberapa prioritas kerjasama, antara lain di bidang perubahan iklim/kehutanan, perikanan dan kelautan, energi dan dialog hak asasi manusia.
Selain itu, Norwegia juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung South-South Centre di Jakarta guna mengembangkan kerjasama diantara negara berkembang. Kedua Menlu juga sepakat untuk mendorong agar perundingan Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership (CEPA) dapat diselesaikan pada akhir tahun 2017.
Kerjasama dua negara di bidang perubahan iklim/kehutanan diperkuat dengan adanya kerjasama dalam konteks REDD+ (Reduction of Emission from Deforestation and Forest Degradation). Pada tahun 2016 pemerintah Norwegia telah menyampaikan dukungan dan kontribusi untuk pemulihan lahan gambut Indonesia serta implementasi fase ke-2 kerja sama REDD+ RI-Norwegia, dengan total nilai hibah sebesar USD 1 milyar.
Di bidang kerja sama kelautan, Indonesia menyampaikan apresiasi atas dukungan Norwegia terhadap upaya Indonesia untuk memerangi pencurian ikan, serta upaya untuk memasukan hal ini dalam kategori kejahatan lintas negara.
“Pada pertemuan itu juga telah saya sampaikan undangan resmi Pemerintah RI kepada Pemerintah Norwegia untuk menghadiri Ocean Conference 2018 di Indonesia. Saya juga telah sampaikan agar kerja sama kedua negara di bidang kelautan ini dapat dipertegas lagi dalam satu kesepakatan bilateral sebagai kerangka kerja sama seperti manajemen perikanan, aquaculture dan marine environment protection," ucap Retno.
Di kerja sama energi dan energi terbarukan, kedua negara menyambut baik hasil Pertemuan Bilateral ke-8 pada Energi Consultation Forum kedua negara. Indonesia menghargai dukungan Norwegia untuk upaya peningkatan produksi minyak dan gas Indonesia melalui teknologi Increased Oil Recovery.
Kedua Menlu juga sepakat untuk melanjutkan forum dialog khusus di bidang Hak Asasi Manusia, yang telah diselenggarakan sebanyak 12 kali sejak tahun 2002. Ke depan, dialog ini akan dilakukan dua tahun sekali namun penyelenggaraannya akan dilakukan berbarengan dengan Pertemuan SKB.
Kedua Menlu juga membahas sejumlah isu regional dan global, termasuk situasi di Timur Tengah, perkembangan di Eropa dan situasi di Asia Tenggara. Norwegia sangat menghargai peran yang dimainkan oleh Indonesia dalam menjembatani perbedaan dan menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan dan dunia.
Kesepakatan ini dicapai saat terjadi pertemuan dalam format Sidang Komisi Bersama (SKB) untuk Kerja sama Bilateral RI-Norwegia ketiga yang dilaksanakan di Oslo antara Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Norwegia, Børge Brende di Oslo.
“Penandatanganan kerjasama bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan dinas antara Indonesia-Norwegia merupakan suatu langkah baru mempererat hubungan bilateral kedua negara," kata Retno, dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Selasa (13/6).
Sementara itu, pertemuan SKB juga digunakan oleh dua Menlu untuk memperkuat kerjasama di beberapa prioritas kerjasama, antara lain di bidang perubahan iklim/kehutanan, perikanan dan kelautan, energi dan dialog hak asasi manusia.
Selain itu, Norwegia juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung South-South Centre di Jakarta guna mengembangkan kerjasama diantara negara berkembang. Kedua Menlu juga sepakat untuk mendorong agar perundingan Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership (CEPA) dapat diselesaikan pada akhir tahun 2017.
Kerjasama dua negara di bidang perubahan iklim/kehutanan diperkuat dengan adanya kerjasama dalam konteks REDD+ (Reduction of Emission from Deforestation and Forest Degradation). Pada tahun 2016 pemerintah Norwegia telah menyampaikan dukungan dan kontribusi untuk pemulihan lahan gambut Indonesia serta implementasi fase ke-2 kerja sama REDD+ RI-Norwegia, dengan total nilai hibah sebesar USD 1 milyar.
Di bidang kerja sama kelautan, Indonesia menyampaikan apresiasi atas dukungan Norwegia terhadap upaya Indonesia untuk memerangi pencurian ikan, serta upaya untuk memasukan hal ini dalam kategori kejahatan lintas negara.
“Pada pertemuan itu juga telah saya sampaikan undangan resmi Pemerintah RI kepada Pemerintah Norwegia untuk menghadiri Ocean Conference 2018 di Indonesia. Saya juga telah sampaikan agar kerja sama kedua negara di bidang kelautan ini dapat dipertegas lagi dalam satu kesepakatan bilateral sebagai kerangka kerja sama seperti manajemen perikanan, aquaculture dan marine environment protection," ucap Retno.
Di kerja sama energi dan energi terbarukan, kedua negara menyambut baik hasil Pertemuan Bilateral ke-8 pada Energi Consultation Forum kedua negara. Indonesia menghargai dukungan Norwegia untuk upaya peningkatan produksi minyak dan gas Indonesia melalui teknologi Increased Oil Recovery.
Kedua Menlu juga sepakat untuk melanjutkan forum dialog khusus di bidang Hak Asasi Manusia, yang telah diselenggarakan sebanyak 12 kali sejak tahun 2002. Ke depan, dialog ini akan dilakukan dua tahun sekali namun penyelenggaraannya akan dilakukan berbarengan dengan Pertemuan SKB.
Kedua Menlu juga membahas sejumlah isu regional dan global, termasuk situasi di Timur Tengah, perkembangan di Eropa dan situasi di Asia Tenggara. Norwegia sangat menghargai peran yang dimainkan oleh Indonesia dalam menjembatani perbedaan dan menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan dan dunia.
(esn)