Netanyahu Minta PBB Bubarkan Badan Bantuan untuk Palestina
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyerukan PBB untuk membubarkan Badan Bantuan PBB (UNRWA) yang membantu jutaan pengungsi Palestina. Netanyahu menuduh UNNRWA melakukan hasutan anti-Israel. Ia juga mengaku telah menyampaikan pesan ini kepada Duta Besar AS untuk PBB.
Berbicara saat menggelar petemuan dengan kebinet pemerintahannya, Netanyahu mengatakan, UNRWA lebih tertarik untuk mempertahankan daripada memecahkan masalah pengungsi Palestina, dan bahwa hal itu memicu hasutan anti-Israel.
"Sudah saatnya UNRWA dibongkar dan digabung dengan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Jazeera pada Senin (12/6).
Permintaan Netanyahu tersebut bisa saja menjadi kenyataan. Pasalnya, menurut Chris Gunness, juru bicara utama UNRWA, mandat badan tersebut dapat diubah berdasarkan pemungutan suara di Majelis Umum PBB.
"Hanya Majelis Umum dengan suara terbanyak yang dapat mengubah mandat badan tersebut. Pada bulan Desember 2016, mandat UNRWA diperpanjang selama tiga tahun oleh Majelis Umum," kata Gunness.
Bila Israel, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Manjelis Umum PBB berhasil meyakinkan sebagaian besar anggota PBB, maka UNRWA bisa saja dibubarkan oleh PBB.
UNRWA sendiri didirikan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1949, tidak lama setelah ratusan ribu orang Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka pada perang 1948. Saat ini badan tersebut membantu lima juta pengungsi Palestina yang terdaftar di Timur Tengah.
Berbicara saat menggelar petemuan dengan kebinet pemerintahannya, Netanyahu mengatakan, UNRWA lebih tertarik untuk mempertahankan daripada memecahkan masalah pengungsi Palestina, dan bahwa hal itu memicu hasutan anti-Israel.
"Sudah saatnya UNRWA dibongkar dan digabung dengan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Jazeera pada Senin (12/6).
Permintaan Netanyahu tersebut bisa saja menjadi kenyataan. Pasalnya, menurut Chris Gunness, juru bicara utama UNRWA, mandat badan tersebut dapat diubah berdasarkan pemungutan suara di Majelis Umum PBB.
"Hanya Majelis Umum dengan suara terbanyak yang dapat mengubah mandat badan tersebut. Pada bulan Desember 2016, mandat UNRWA diperpanjang selama tiga tahun oleh Majelis Umum," kata Gunness.
Bila Israel, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Manjelis Umum PBB berhasil meyakinkan sebagaian besar anggota PBB, maka UNRWA bisa saja dibubarkan oleh PBB.
UNRWA sendiri didirikan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1949, tidak lama setelah ratusan ribu orang Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka pada perang 1948. Saat ini badan tersebut membantu lima juta pengungsi Palestina yang terdaftar di Timur Tengah.
(esn)