AS Coba Bangun Kembali Kepercayaan dengan Rusia
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) sedang berusaha untuk membangun kembali kepercayaan yang hilang dengan Rusia. Hal tersebut dikatakan oleh Departemen Luar Negeri AS.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert mengatakan bahwa Pemerintah AS sedang bekerja untuk membangun kembali kepercayaan dengan Rusia.
"Kami bekerja untuk mencoba membangun kembali kepercayaan dengan pemerintah Rusia. Ada daerah dimana kita bisa bekerja sama," kata Nauert seperti dikutip dari Sputniknews, Jumat (9/6/2017).
Nauert mencatat bahwa pembicaraan tentang mengembalikan benda-benda diplomatik Rusia yang disita di Amerika Serikat sedang berlangsung dan akan berlanjut.
Hubungan AS-Rusia telah memburuk secara dramatis sejak tahun 2014 karena campur tangan Moskow dalam krisis Ukraina dan referendum di Crimea. Sejak saat itu, NATO telah membangun kehadiran militernya di Eropa Timur. Setelah KTT Juli 2016, aliansi tersebut mengumumkan pengerahan empat batalyon multinasional ke Lithuania, Latvia, Estonia dan Polandia.
Rusia telah berulang kali membantah klaim terlibat dalam krisis Ukraina. Rusia pun menyatakan bahwa pembangunan militer NATO di dekat perbatasannya sangat provokatif dan dapat menyebabkan destabilisasi regional dan global.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert mengatakan bahwa Pemerintah AS sedang bekerja untuk membangun kembali kepercayaan dengan Rusia.
"Kami bekerja untuk mencoba membangun kembali kepercayaan dengan pemerintah Rusia. Ada daerah dimana kita bisa bekerja sama," kata Nauert seperti dikutip dari Sputniknews, Jumat (9/6/2017).
Nauert mencatat bahwa pembicaraan tentang mengembalikan benda-benda diplomatik Rusia yang disita di Amerika Serikat sedang berlangsung dan akan berlanjut.
Hubungan AS-Rusia telah memburuk secara dramatis sejak tahun 2014 karena campur tangan Moskow dalam krisis Ukraina dan referendum di Crimea. Sejak saat itu, NATO telah membangun kehadiran militernya di Eropa Timur. Setelah KTT Juli 2016, aliansi tersebut mengumumkan pengerahan empat batalyon multinasional ke Lithuania, Latvia, Estonia dan Polandia.
Rusia telah berulang kali membantah klaim terlibat dalam krisis Ukraina. Rusia pun menyatakan bahwa pembangunan militer NATO di dekat perbatasannya sangat provokatif dan dapat menyebabkan destabilisasi regional dan global.
(ian)