Horor di Kota Resor Prancis, Lebih dari 200 Kucing Mati Diracun
A
A
A
PARIS - Lebih dari 200 ekor kucing mati diracun dalam waktu satu bulan di Saint-Martin-de-la-Mer, sebuah kota resor di timur Prancis. Kematian ratusan kucing akibat racun itu memicu ketakutan masyarakat karena racun berpotensi mengontaminasi anak-anak secara tak sengaja.
Kelompok perlindungan satwa di kota tersebut menduga “pembunuh kucing berantai” yang meracuni ratusan hewan itu. Selain ratusan kucing, hewan pengerat dan burung di kota itu juga mati akibat terkontaminasi racun.
”Atmosfer telah menjadi kebencian, tidak ada yang mempercayai siapapun,” keluh seorang penduduk setempat, Genevieve, seperti dikutip oleh surat kabar Prancis, Ouest-France, Selasa (6/6/2017). ”Kami semua takut anak bisa menelan beberapa racun misterius ini.”
Asosiasi pelindung kucing liar kota setempat telah melaporkan kasus ini ke polisi. Mereka berharap postmortikel dilakukan terhadap bangkai kucing untuk menentukan penyebab sebenarnya kematian ratusan hewan tersebut.
Seorang saksi mata mengatakan kepada koran L'Independant bahwa mereka melihat pelet biru menyebar di beberapa jalan raya yang kemungkinan adalah racun yang membunuh ratusan kucing. Namun, pelet biru biasanya digunakan di kota itu untuk membunuh siput.
Sementara itu, pihak berwenang kota telah melakukan uji coba terhadap sampel makanan dan sedang menunggu hasilnya.
Wakil wali kota setempat, Andre Ruiz, yang bertanggung jawab atas keamanan kota, mengatakan bahwa pemerintah kota menduga ada satu orang yang terlibat dalam pembunuhan ratusan kucing tersebut. Namun, pemerintah masih menyelidiki untuk mengetahui apakah kucing-kucing di kota itu merupakan target sebenarnya dari pembunuh tersebut atau bukan.
Kelompok perlindungan satwa di kota tersebut menduga “pembunuh kucing berantai” yang meracuni ratusan hewan itu. Selain ratusan kucing, hewan pengerat dan burung di kota itu juga mati akibat terkontaminasi racun.
”Atmosfer telah menjadi kebencian, tidak ada yang mempercayai siapapun,” keluh seorang penduduk setempat, Genevieve, seperti dikutip oleh surat kabar Prancis, Ouest-France, Selasa (6/6/2017). ”Kami semua takut anak bisa menelan beberapa racun misterius ini.”
Asosiasi pelindung kucing liar kota setempat telah melaporkan kasus ini ke polisi. Mereka berharap postmortikel dilakukan terhadap bangkai kucing untuk menentukan penyebab sebenarnya kematian ratusan hewan tersebut.
Seorang saksi mata mengatakan kepada koran L'Independant bahwa mereka melihat pelet biru menyebar di beberapa jalan raya yang kemungkinan adalah racun yang membunuh ratusan kucing. Namun, pelet biru biasanya digunakan di kota itu untuk membunuh siput.
Sementara itu, pihak berwenang kota telah melakukan uji coba terhadap sampel makanan dan sedang menunggu hasilnya.
Wakil wali kota setempat, Andre Ruiz, yang bertanggung jawab atas keamanan kota, mengatakan bahwa pemerintah kota menduga ada satu orang yang terlibat dalam pembunuhan ratusan kucing tersebut. Namun, pemerintah masih menyelidiki untuk mengetahui apakah kucing-kucing di kota itu merupakan target sebenarnya dari pembunuh tersebut atau bukan.
(mas)