Libanon Resmi Larang Film Wonder Woman yang Dibintangi Aktris Israel
A
A
A
BEIRUT - Kementerian Dalam Negeri Libanon secara resmi melarang film “Wonder Woman” di seluruh bioskop di negara itu karena dibintangi aktris cantik Israel, Gal Gadot. Aktris ini merupakan mantan tentara Israel.
Sumber di kementerian itu mengatakan perintah untuk melarang pemutaran film tersebut dikeluarkan atas rekomendasi Direktorat Jenderal Keamanan Libanon.
Film ini didasarkan pada karakter buku komik yang diperkenalkan pada tahun 1941, di mana sosok Wonder Woman digambarkan sebagai sosok yang melawan penjahat, menyelamatkan korban dan menggali serta menggagalkan plot jahat.
Distributor Warner Brothers di Timur Tengah semula menyatakan bahwa bahwa film tersebut akan diputar secara perdana di sebagian besar bioskop utama Beirut pada hari Rabu malam.
Namun pemutaran perdana film tersebut dibatalkan beberapa jam sebelumnya untuk menaati keputusan pemerintah Libanon. “#WonderWoman telah dilarang di #Libanon,” kata Grand Cinema Libanon melalui akun Twitter-nya, @GCLebanon, seperti dikutip Al Jazeera, Kamis (1/6/2017).
Gal Gadot selama ini dikenal sebagai pendukung vokal militer Israel dan kerap mengkritik Hamas, faksi Palestina yang terpilih secara demokratis di Gaza.
”Saya mengirimkan cinta saya dan doa kepada sesama warga Israel,” tulis Gadot dalam sebuah posting di Facebook saat serangan Israel di Gaza pada tahun 2014.
”Terutama untuk semua anak laki-laki dan perempuan yang mempertaruhkan nyawa mereka melindungi negara saya dari tindakan mengerikan yang dilakukan oleh Hamas, yang bersembunyi seperti pengecut di belakang wanita dan anak-anak. Kami akan mengatasi!,” lanjut Gadot kala itu.
Israel sejatinya masih berperang dengan Libanon setelah perang tahun 2006 lalu yang berakhir tanpa ada kesepakatan hukum. Perang Israel di Libanon yang melibatkan Hizbullah pada tahun 2006 telah membunuh 1.200 orang, kebanyakan warga sipil Libanon. Sedangkan dari kubu Israe sekitar 160 orang tewas.
Perang berakhir dengan gencatan senjata yang dipantau PBB. Meski perang reda, namun masih ada 1 juta orang yang mengungsi di Libanon.
Sumber di kementerian itu mengatakan perintah untuk melarang pemutaran film tersebut dikeluarkan atas rekomendasi Direktorat Jenderal Keamanan Libanon.
Film ini didasarkan pada karakter buku komik yang diperkenalkan pada tahun 1941, di mana sosok Wonder Woman digambarkan sebagai sosok yang melawan penjahat, menyelamatkan korban dan menggali serta menggagalkan plot jahat.
Distributor Warner Brothers di Timur Tengah semula menyatakan bahwa bahwa film tersebut akan diputar secara perdana di sebagian besar bioskop utama Beirut pada hari Rabu malam.
Namun pemutaran perdana film tersebut dibatalkan beberapa jam sebelumnya untuk menaati keputusan pemerintah Libanon. “#WonderWoman telah dilarang di #Libanon,” kata Grand Cinema Libanon melalui akun Twitter-nya, @GCLebanon, seperti dikutip Al Jazeera, Kamis (1/6/2017).
Gal Gadot selama ini dikenal sebagai pendukung vokal militer Israel dan kerap mengkritik Hamas, faksi Palestina yang terpilih secara demokratis di Gaza.
”Saya mengirimkan cinta saya dan doa kepada sesama warga Israel,” tulis Gadot dalam sebuah posting di Facebook saat serangan Israel di Gaza pada tahun 2014.
”Terutama untuk semua anak laki-laki dan perempuan yang mempertaruhkan nyawa mereka melindungi negara saya dari tindakan mengerikan yang dilakukan oleh Hamas, yang bersembunyi seperti pengecut di belakang wanita dan anak-anak. Kami akan mengatasi!,” lanjut Gadot kala itu.
Israel sejatinya masih berperang dengan Libanon setelah perang tahun 2006 lalu yang berakhir tanpa ada kesepakatan hukum. Perang Israel di Libanon yang melibatkan Hizbullah pada tahun 2006 telah membunuh 1.200 orang, kebanyakan warga sipil Libanon. Sedangkan dari kubu Israe sekitar 160 orang tewas.
Perang berakhir dengan gencatan senjata yang dipantau PBB. Meski perang reda, namun masih ada 1 juta orang yang mengungsi di Libanon.
(mas)