Kelompok G7 Bahas Konflik Laut China Selatan, Beijing Murka
A
A
A
BEIJING - Pemerintah China mengaku marah dengan keputusan G7 untuk membahas masalah Laut China Selatan dan juga Laut China Timur. G7 paska pembahasan mengeluarkan sebuah pernyataan yang berisi keprihatinan atas perkembangan situasi di dua kawasan itu.
Para pemimpin negara G7 dalam pernyataanya menyatakan penolakan mereka terhadap tindakan sepihak yang dapat meningkatkan ketegangan danmendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk memulai proses demiliterisasi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang menyatakan, pihaknya sangat menentang keras keputusan itu, terlebih pernyataan yang dibuat oleh G7 tersebut. Menurutnya, hal tersebut tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun.
"Kami melihat situasi ini. Kami mengekspresikan protes keras sehubungan dengan komunike KTT G7, di mana isu China Selatan dan China Timur dibahas dengan dalih hukum internasional," kata Lu dalam sebuah pernyataan.
"Konflik Laut China Selatan harus diselesaikan hanya melalui perundingan oleh negara-negara yang terlibat dalam perselisihan teritori di kawasan itu," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (28/5).
Para pemimpin negara G7 dalam pernyataanya menyatakan penolakan mereka terhadap tindakan sepihak yang dapat meningkatkan ketegangan danmendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk memulai proses demiliterisasi.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang menyatakan, pihaknya sangat menentang keras keputusan itu, terlebih pernyataan yang dibuat oleh G7 tersebut. Menurutnya, hal tersebut tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun.
"Kami melihat situasi ini. Kami mengekspresikan protes keras sehubungan dengan komunike KTT G7, di mana isu China Selatan dan China Timur dibahas dengan dalih hukum internasional," kata Lu dalam sebuah pernyataan.
"Konflik Laut China Selatan harus diselesaikan hanya melalui perundingan oleh negara-negara yang terlibat dalam perselisihan teritori di kawasan itu," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (28/5).
(esn)