Terkenal Sangar, tapi Yakuza Curi Makanan agar Bisa Hidup

Kamis, 25 Mei 2017 - 08:22 WIB
Terkenal Sangar, tapi...
Terkenal Sangar, tapi Yakuza Curi Makanan agar Bisa Hidup
A A A
TOKYO - Yakuza selama ini dikenal sebagai geng yang sangar di Jepang. Namun, fakta memalukan terjadi di mana dua anggota yakuza mencuri makanan di mal Kota Nagoya agar bisa bertahan hidup.

Ulah dua anggota yakuza ini terjadi tengah bulan lalu, namun baru diungkap kepolisian Jepang hari Selasa. Keduanya merupakan anggota yakuza Kobe Yamaguchi-gumi yang baru terbentuk.

Polisi seperti dikutip dari surat kabar Mainichi dan Asahi Shimbun, Kamis (25/5/2017), kedua anggota yakuza ini berusia 52 dan 59 tahun. Kobe Yamaguchi-gumi dianggap Yakuza terbesar ketiga di Jepang.

Makanan dan barang-barang yang mereka curi dari mal tidak sedikit. Ada sekitar 198 barang supermarket seharga 76.120 yen atau sekitar Rp9 juta.

Mereka mengemas berbagai makanan, termasuk semangka, nasi, dan belut, ke dalam keranjang belanja dan mencoba pergi tanpa membayar di kasir.

Salah anggota Yakuza yang ditangkap mengatakan bahwa mereka harus mencuri. ”Agar kelompok tersebut bisa bertahan hidup,” tulis Asahi Shimbun, mengutip keterangan polisi.

Kobe Yamaguchi-gumi pernah menjadi berita utama pada tahun 2015, ketika yakuza itu terpecah beberapa klan. Yamaguchi-gumi merupakan yakuza yang sudah berusia seabad.

Jumlah anggota yakuza Yamaguchi-gumi sekitar 6.100, hampir seimbang dengan induknya, yakuza Sumiyoshi-kai yang berbasis di Tokyo. Data itu berasal dari Badan Kepolisian Nasional (NPA) Jepang tahun 2016.

Menurut media lokal, klan baru tersebut berhasil menyebarkan pengaruhnya ke 36 dari 47 prefektur Jepang. Perpecahan ini telah memicu meningkatnya permusuhan dan pertumpahan antar-yakuza pada tahun 2016.

Geng kriminal Jepang ini menjalankan banyak kantor yang disamarkan sebagai perusahaan swasta di seluruh Jepang. Kegiatan mereka bervariasi, mulai dari pemerasan, perjudian, pelacuran, narkoba, dan penjualan senjata ilegal. Kegiatan kriminal lainnya yang mereka lakukan melibatkan kecurangan finansial dan bisnis konstruksi.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0771 seconds (0.1#10.140)