Benda Misterius Terobos Batas, Korsel Tembaki Wilayah Korut
A
A
A
SEOUL - Pasukan Korea Selatan (Korsel) menembaki wilayah Korea Utara (Korut) setelah benda misterius terbang menerobos perbatasan kedua negara, sore ini (23/5/2017). Tembakan yang diletuskan militer Seoul merupakan tembakan peringatan.
Benda misterius yang terbang dari wilayah Korut itu diduga sebagai pesawat tak berawak. Kantor berita Korsel, Yonhap, tanpa mengutip sumber terkait, melaporkan bahwa pasukan Korea Selatan menembakkan sekitar 90 senapan mesin ke udara dan ke arah wilayah Korea Utara.
Militer Seoul sedang menganalisis objek misterius yang telah menerobos perbatasan kedua negara itu.
Wilayah perbatasan kedua Korea ini dianggap menjadi salah satu wilayah paling berbahaya di dunia, di mana militer kedua negara bisa baku tembak setiap saat.
Pada tahun 2014, militer kedua Korea baku tembak dengan senapan mesin dan senapan api setelah aktivis Korsel menerbangkan balon propaganda anti-Korut yang melintasi Zona Demiliterisasi (DMZ), zona yang membelah Semenanjung Korea. Namun tak ada korban jiwa dalam baku tembak saat itu.
Insiden ini bersamaan dengan perseteruan diplomat Korut dan Amerika Serikat (AS) di Konferensi Perlucutan Senjata PBB di Jenewa, Swiss.
Dipolomat Korut Ju Yong Chol dalam forum tersebut membela uji tembak rudal balistik oleh negaranya baru-baru ini. Menurutnya, manuver rudal Pyongyang tidak melawan hukum internasional.
”Ini adalah (respons) kebijakan bermusuhan AS dan latihan militer gabungan yang agresif, ancaman nuklir dan penumpukan militer di sekitar semenanjung Korea yang benar-benar memperparah situasi di semenanjung Korea dan kawasan tersebut dan yang memaksa DPRK untuk terus meningkatkan pencegahan nuklirnya,” kata Yu.
Sementara itu, Duta Besar AS Robert Wood meledek pembelaan Korut. Menurutnya, “konyol” untuk mengklaim bahwa tindakan Korut tersebut legal.
Benda misterius yang terbang dari wilayah Korut itu diduga sebagai pesawat tak berawak. Kantor berita Korsel, Yonhap, tanpa mengutip sumber terkait, melaporkan bahwa pasukan Korea Selatan menembakkan sekitar 90 senapan mesin ke udara dan ke arah wilayah Korea Utara.
Militer Seoul sedang menganalisis objek misterius yang telah menerobos perbatasan kedua negara itu.
Wilayah perbatasan kedua Korea ini dianggap menjadi salah satu wilayah paling berbahaya di dunia, di mana militer kedua negara bisa baku tembak setiap saat.
Pada tahun 2014, militer kedua Korea baku tembak dengan senapan mesin dan senapan api setelah aktivis Korsel menerbangkan balon propaganda anti-Korut yang melintasi Zona Demiliterisasi (DMZ), zona yang membelah Semenanjung Korea. Namun tak ada korban jiwa dalam baku tembak saat itu.
Insiden ini bersamaan dengan perseteruan diplomat Korut dan Amerika Serikat (AS) di Konferensi Perlucutan Senjata PBB di Jenewa, Swiss.
Dipolomat Korut Ju Yong Chol dalam forum tersebut membela uji tembak rudal balistik oleh negaranya baru-baru ini. Menurutnya, manuver rudal Pyongyang tidak melawan hukum internasional.
”Ini adalah (respons) kebijakan bermusuhan AS dan latihan militer gabungan yang agresif, ancaman nuklir dan penumpukan militer di sekitar semenanjung Korea yang benar-benar memperparah situasi di semenanjung Korea dan kawasan tersebut dan yang memaksa DPRK untuk terus meningkatkan pencegahan nuklirnya,” kata Yu.
Sementara itu, Duta Besar AS Robert Wood meledek pembelaan Korut. Menurutnya, “konyol” untuk mengklaim bahwa tindakan Korut tersebut legal.
(mas)