Penerapan Tiga Pilar Nuklir Masih Belum Seimbang
A
A
A
JAKARTA - Mantan Perwakilan Tetap Indonesia untuk Badan PBB di Wina, Austria, Rahmat Budiman menuturkan penerapan tiga pilar nuklir masih belum seimbang. Tiga pilar nuklir tersebut adalah pelucutan, non proliferasi, dan nuklir untuk maksud damai.
Ia menuturkan belum seimbangnya penerapan tiga pilar ini disebabkan oleh sikap negara-negara pemilik senjata nuklir, khususnya mereka yang belum meratifikasi perjanjian non proliferasi.
"Ketidakseimbangan soal penerapan tiga pilar tersebut. Sekarang kan negara itu defensif karena mereka sudah merasa nyaman, dia tidak mau membahas pelucutan, maunya non proliferasi saja," jelas Rahmat pada Rabu (17/5/2017).
"Dalam kontesk penggunaan untuk maksud damainya pun dengan persyaratan-persyaratan seolah tetap memonopoli. Jadi disini ada ketidakseimbangan itu. Pendekatanya itu tidak seimbang, itu pelucutan senjata, non proliferasi, dan juga penggunaan untuk maksud damai juga tidak didekati dengan keseimbangan yang sama, ini bahkan tidak disentuh," sambungnya.
Rahmat menambahkan, selain harus dilakukan secara berimbang, penerapan tiga pilar itu juga harus terbuka, dan tidak diskriminatif.
"Bicara soal pelucutan senjata saja sudah, dan memang sangat diskriminatif. Seperti yang saya tadi katakan, impelementasi tiga pilar itu harus dilakukan secara berimbang, dan harus dilakukan secara transparan, dan non diskriminatif," tukasnya.
Ia menuturkan belum seimbangnya penerapan tiga pilar ini disebabkan oleh sikap negara-negara pemilik senjata nuklir, khususnya mereka yang belum meratifikasi perjanjian non proliferasi.
"Ketidakseimbangan soal penerapan tiga pilar tersebut. Sekarang kan negara itu defensif karena mereka sudah merasa nyaman, dia tidak mau membahas pelucutan, maunya non proliferasi saja," jelas Rahmat pada Rabu (17/5/2017).
"Dalam kontesk penggunaan untuk maksud damainya pun dengan persyaratan-persyaratan seolah tetap memonopoli. Jadi disini ada ketidakseimbangan itu. Pendekatanya itu tidak seimbang, itu pelucutan senjata, non proliferasi, dan juga penggunaan untuk maksud damai juga tidak didekati dengan keseimbangan yang sama, ini bahkan tidak disentuh," sambungnya.
Rahmat menambahkan, selain harus dilakukan secara berimbang, penerapan tiga pilar itu juga harus terbuka, dan tidak diskriminatif.
"Bicara soal pelucutan senjata saja sudah, dan memang sangat diskriminatif. Seperti yang saya tadi katakan, impelementasi tiga pilar itu harus dilakukan secara berimbang, dan harus dilakukan secara transparan, dan non diskriminatif," tukasnya.
(ian)