CIA Tuding Iran Lanjutkan Pengembangan Rudal Balistik
A
A
A
WASHINGTON - Direktur Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) atau CIA, Daniel Coats menyatakan, Iran sampai saat ini masih terus mengembangkan rudal balisitik, yang merupakan pelanggaran atas resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB. Hal itu disampikan Coats saat berbicara di Senat AS.
Coats menyataka, Iranterus memperbaiki jangkauan dan kekuatan rudal balistiknya untuk mengembangkan teknologi yang mampu membawa hulu ledak nuklir sejauh ribuan mil untuk mencapai tanah AS.
"Kami menilai Teheran akan memilih rudal balistik sebagai metode yang disukai untuk mengirimkan senjata nuklir," kata Coats, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (14/3).
Menurut Coats, Iran menggunakan program luar angkasa sebagai penyamaran atas uji coba rudal balisitik, karena keahlian yang dibutuhkan untuk meluncurkan satelit serupa dengan peluncuran rudal balisitik.
"Kemajuan program luar angkasa Iran dapat mempersingkat pengembangan, karena kendaraan peluncuran luar angkasa menggunakan teknologi serupa," kata Coats.
"Iran mengejar kemampuan untuk memenuhi tujuan energi dan teknologi nuklirnya dan memberikannya kemampuan untuk membangun senjata nuklir, jika mereka memilih untuk melakukannya," tukasnya.
Coats menyataka, Iranterus memperbaiki jangkauan dan kekuatan rudal balistiknya untuk mengembangkan teknologi yang mampu membawa hulu ledak nuklir sejauh ribuan mil untuk mencapai tanah AS.
"Kami menilai Teheran akan memilih rudal balistik sebagai metode yang disukai untuk mengirimkan senjata nuklir," kata Coats, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (14/3).
Menurut Coats, Iran menggunakan program luar angkasa sebagai penyamaran atas uji coba rudal balisitik, karena keahlian yang dibutuhkan untuk meluncurkan satelit serupa dengan peluncuran rudal balisitik.
"Kemajuan program luar angkasa Iran dapat mempersingkat pengembangan, karena kendaraan peluncuran luar angkasa menggunakan teknologi serupa," kata Coats.
"Iran mengejar kemampuan untuk memenuhi tujuan energi dan teknologi nuklirnya dan memberikannya kemampuan untuk membangun senjata nuklir, jika mereka memilih untuk melakukannya," tukasnya.
(esn)