China Jelaskan Soal Jalur Sutera Modern pada Indonesia
A
A
A
BEIJING - China dikabarkan telah menjelaskan mengenai inisiatif jalur sutera modern, yang memang diiniasi oleh Beijing. Penjelasan itu disampaikan saat terjadi pertemuan antara Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Beijing.
Menurut siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima Sindonews pada Minggu (14/5), pertemuan itu berlangsung di Diayoutai State Guest House, Beijing, sebelum pelaksanaan pertemuan Belt and Road Forum (BRF), yang berlangsung mulai hari ini hingga esok.
Dalam pertemuan itu, Wang Yi menjelaskan konsep jalur sutera modern adalah suatu inisiatif China untuk meningkatkan sinergi visi dan program pembangunan antar negara dan antar kawasan. Selain itu jalur sutera modern juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar negara dan kawasan.
Dalam kaitan ini, Retno menyampaikan pentingnya insiatif jalur sutera modern untuk mendukung Indonesia dalam mengimplementasi program pembangunan infrastruktur serta konektivitas nasional.
Selain itu, lanjut Retno, inisiatif ini juga diharapkan dapat mendukung ASEAN Connectivity Masterplan 2025, berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat ASEAN, serta berkontribusi terhadap perdamaian, keamanan dan stabilitas global.
Menurut siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima Sindonews pada Minggu (14/5), pertemuan itu berlangsung di Diayoutai State Guest House, Beijing, sebelum pelaksanaan pertemuan Belt and Road Forum (BRF), yang berlangsung mulai hari ini hingga esok.
Dalam pertemuan itu, Wang Yi menjelaskan konsep jalur sutera modern adalah suatu inisiatif China untuk meningkatkan sinergi visi dan program pembangunan antar negara dan antar kawasan. Selain itu jalur sutera modern juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar negara dan kawasan.
Dalam kaitan ini, Retno menyampaikan pentingnya insiatif jalur sutera modern untuk mendukung Indonesia dalam mengimplementasi program pembangunan infrastruktur serta konektivitas nasional.
Selain itu, lanjut Retno, inisiatif ini juga diharapkan dapat mendukung ASEAN Connectivity Masterplan 2025, berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat ASEAN, serta berkontribusi terhadap perdamaian, keamanan dan stabilitas global.
(esn)