Dipaksa Dekat Penumpang Gendut, Pria Ini Gugat American Airlines Rp988 Juta
A
A
A
SYDNEY - Seorang pria Australia menguggat maskapai American Airlines sebesar AUS100.000 atau sekitar Rp988 juta setelah setelah dipaksa duduk di samping penumpang yang ”sangat gemuk” dalam penerbangan jarak jauh. Pria itu mengaku tersiksa selama penerbangan 14 jam.
Michael Anthony Taylor asal Wollongong, New South Wales, dipaksa duduk satu baris dengan dua penumpang yang sangat gemuk dalam penerbangan dari Sydney ke Los Angeles pada bulan Desember 2015. Demikian bunyi dokumen gugatan yang diajukan di pengadilan.
Tubuh penumpang gendut di sebelahnya telah “menyerobot” tempat duduknya. ”Istrinya bersandar padanya, karena ada cukup ruang untuknya, sehingga dia bertindak seperti ini pada saya, dan ketika dia menundukkan kepala saya, saya berkata, 'Tidak, cukup bahwa Anda berada di tempat duduk saya. Saya juga ingin tidur!’,” katanya kepada 7News.
Taylor mengklaim bahwa dia dipaksa untuk menundukkan tubuhnya dalam serangkaian posisi, termasuk saat berdiri, berjongkok, berlutut, dan mencondongkan tubuh ke depan.
Taylor yang duduk di dekat jendela pesawat mengaku kesakitan. Dia mengalami luka-luka dan merasa tidak nyaman selama penerbangan 14 jam.
Pengacara Taylor, Thomas Jansen, mengatakan bahwa kliennya berulang kali meminta pindah kursi. Tapi, tidak diizinkan.
“Taylor bertanya kepada awak kabin beberapa kali jika dia ingin duduk di kursi penumpang lain, atau duduk di salah satu kursi kru, atau duduk di lorong atau bahkan duduk di toilet untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dideritanya. Setiap satu kesempatan, dia ditolak dan ditolak,” kata Jansen, seperti dikutip dari news.com.au, Sabtu (6/5/2017).
Gugatan tersebut bertepatan dengan American Airlines yang mengumumkan awal pekan ini bahwa pesawat jet Boeing 737 Max barunya akan memotong ruang kaki di kelas ekonomi untuk memberi jalan bagi penempatan kursi lebih banyak. Pihak maskapai belum berkomentar atas gugatan yang diajukan Taylor.
Michael Anthony Taylor asal Wollongong, New South Wales, dipaksa duduk satu baris dengan dua penumpang yang sangat gemuk dalam penerbangan dari Sydney ke Los Angeles pada bulan Desember 2015. Demikian bunyi dokumen gugatan yang diajukan di pengadilan.
Tubuh penumpang gendut di sebelahnya telah “menyerobot” tempat duduknya. ”Istrinya bersandar padanya, karena ada cukup ruang untuknya, sehingga dia bertindak seperti ini pada saya, dan ketika dia menundukkan kepala saya, saya berkata, 'Tidak, cukup bahwa Anda berada di tempat duduk saya. Saya juga ingin tidur!’,” katanya kepada 7News.
Taylor mengklaim bahwa dia dipaksa untuk menundukkan tubuhnya dalam serangkaian posisi, termasuk saat berdiri, berjongkok, berlutut, dan mencondongkan tubuh ke depan.
Taylor yang duduk di dekat jendela pesawat mengaku kesakitan. Dia mengalami luka-luka dan merasa tidak nyaman selama penerbangan 14 jam.
Pengacara Taylor, Thomas Jansen, mengatakan bahwa kliennya berulang kali meminta pindah kursi. Tapi, tidak diizinkan.
“Taylor bertanya kepada awak kabin beberapa kali jika dia ingin duduk di kursi penumpang lain, atau duduk di salah satu kursi kru, atau duduk di lorong atau bahkan duduk di toilet untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dideritanya. Setiap satu kesempatan, dia ditolak dan ditolak,” kata Jansen, seperti dikutip dari news.com.au, Sabtu (6/5/2017).
Gugatan tersebut bertepatan dengan American Airlines yang mengumumkan awal pekan ini bahwa pesawat jet Boeing 737 Max barunya akan memotong ruang kaki di kelas ekonomi untuk memberi jalan bagi penempatan kursi lebih banyak. Pihak maskapai belum berkomentar atas gugatan yang diajukan Taylor.
(mas)