Ayah Biologis Anaknya Tak Jelas, Wanita Ini Gugat Hotel
A
A
A
BAVARIA - Seorang wanita menggugat hotel di Jerman karena gagal mengungkapkan nama pria anonim yang menjadi ayah biologis anaknya setelah menjalani perselingkuhan tiga malam. Dia mencari ayah biologis anaknya setelah skandal sudah berlalu tujuh tahun silam.
Perselingkuhan itu terjadi pada musim panas tahun 2010 di sebuah hotel di Kota Bavaria, Halle, Jerman. Sembilan bulan kemudian wanita yang identitasnya dirahasiakan pihak pengadilan melahirkan seorang putra bernama Joel.
Wanita itu yakin teman kencan misteriusnya, yang dilaporkan sebagai “guide lelaki” adalah ayah dari anak laki-lakinya yang kini berusia 7 tahun.
Ibu itu memiliki satu petunjuk, yakni nama depan teman kencannya; Michael. Tapi, petunjuk itu tak bisa membantu karena kemungkinan juga nama palsu.
Putus asa mencari ayah biologis anaknya, wanita itu memutuskan untuk menuntut hotel tempat dia berselingkuh untuk memberi nama dan alamat lengkap Michael. Data itu sedianya akan dia gunakan untuk melacak teman selingkuhannya agar memberikan dukungan untuk anaknya.
Namun, pihak hotel berpendapat bahwa mereka tidak berkewajiban untuk memberikan rincian daftar pelanggan. Menurut pihak hotel, selama kejadian tiga malam tersebut ada empat tamu dengan pemesanan dengan nama depan Michael.
Pihak hotel menolak memberikan rincian daftar pelanggannya, karena wanita itu juga tidak dapat memberikan petunjuk lain mengenai identitas ayah biologis anaknya.
Setelah hotel menolak untuk membocorkan informasi tersebut, si ibu itu membawa kasusnya ke pengadilan. Tapi, usahanya gagal. Pengadilan menolak klaim bahwa hotel harus bertanggung jawab untuk memberikan rincian daftar pelanggannya untuk menentukan identitas ayah biologis anak tujuh tahun itu.
“Masing-masing dari empat pria yang menginap di hotel tersebut bernama Michael memiliki hak untuk mengendalikan data mereka sendiri dan melindungi pernikahan dan keluarga mereka sendiri,” bunyi putusan pengadilan yang melindungi identitas hotel tersebut, seperti dikutip Russia Today, semalam (2/5/2017).
Perselingkuhan itu terjadi pada musim panas tahun 2010 di sebuah hotel di Kota Bavaria, Halle, Jerman. Sembilan bulan kemudian wanita yang identitasnya dirahasiakan pihak pengadilan melahirkan seorang putra bernama Joel.
Wanita itu yakin teman kencan misteriusnya, yang dilaporkan sebagai “guide lelaki” adalah ayah dari anak laki-lakinya yang kini berusia 7 tahun.
Ibu itu memiliki satu petunjuk, yakni nama depan teman kencannya; Michael. Tapi, petunjuk itu tak bisa membantu karena kemungkinan juga nama palsu.
Putus asa mencari ayah biologis anaknya, wanita itu memutuskan untuk menuntut hotel tempat dia berselingkuh untuk memberi nama dan alamat lengkap Michael. Data itu sedianya akan dia gunakan untuk melacak teman selingkuhannya agar memberikan dukungan untuk anaknya.
Namun, pihak hotel berpendapat bahwa mereka tidak berkewajiban untuk memberikan rincian daftar pelanggan. Menurut pihak hotel, selama kejadian tiga malam tersebut ada empat tamu dengan pemesanan dengan nama depan Michael.
Pihak hotel menolak memberikan rincian daftar pelanggannya, karena wanita itu juga tidak dapat memberikan petunjuk lain mengenai identitas ayah biologis anaknya.
Setelah hotel menolak untuk membocorkan informasi tersebut, si ibu itu membawa kasusnya ke pengadilan. Tapi, usahanya gagal. Pengadilan menolak klaim bahwa hotel harus bertanggung jawab untuk memberikan rincian daftar pelanggannya untuk menentukan identitas ayah biologis anak tujuh tahun itu.
“Masing-masing dari empat pria yang menginap di hotel tersebut bernama Michael memiliki hak untuk mengendalikan data mereka sendiri dan melindungi pernikahan dan keluarga mereka sendiri,” bunyi putusan pengadilan yang melindungi identitas hotel tersebut, seperti dikutip Russia Today, semalam (2/5/2017).
(mas)