Korsel: AS Tanggung Sendiri Biaya Penyebaran Rudal THAAD
A
A
A
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) telah menegaskan kembali akan menanggung biaya atas penyebaran sistem rudal THAAD. Pernyataan ini dikeluarkan beberapa hari setelah Presiden Donald Trump mengatakan bahwa Seoul harus membayar sistem anti rudal Rp13,3 triliun yang dirancang untuk pertahanan melawan Korea Utara (Korut).
"Lewat telepon, penasihat keamanan nasional Trump, HR McMaster, meyakinkan rekannya dari Korea Selatan, Kim Kwan-jin, bahwa aliansi AS dengan Korea Selatan menjadi prioritas utama di kawasan Asia Pasifik," kata kantor kepresidenan South Korea seperti dikutip dari Reuters, Senin (1/5/2017).
Baca Juga: Penasihat Trump Yakinkan Korsel Rudal THAAD AS Gratis
Sebelumnya Trump mengatakan ia ingin Seoul membayar pengerahan THAAD. Hal ini membuat Korsel terkejut dan mengajukan pertanyaan tentang komitmennya terhadap aliansi dua negara tersebut.
Baca Juga: Harga Sistem Rudal THAAD AS Rp13,3 T, Korsel Mustahil Membayar
Pejabat Korsel menanggapi bahwa biaya untuk penyebaran sistem rudal THAAD di tanggung oleh Washington di bawah perjanjian bilateral.
"Penasihat keamanan nasional HR McMaster menjelaskan bahwa pernyataan Presiden Trump baru-baru ini dibuat dalam konteks umum, sejalan dengan harapan publik AS mengenai pembagian biaya pertahanan dengan sekutu," kata pihak Blue House, sebutan untuk istana presiden Korsel dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa McMasterlah yang meminta panggilan telepon tersebut.
Unsur utama dari sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) (THAAD) dipindahkan ke lokasi yang direncanakan di Seonjgu, di selatan negara tersebut, minggu ini.
Penyebaran tersebut telah menarik protes dari China, yang mengatakan bahwa radar kuat yang dapat menembus wilayahnya akan merusak keamanan regional. Protes juga datang dari penduduk setempat yang khawatir mereka akan menjadi sasaran rudal Korut.
Korsel dan AS mengatakan bahwa tujuan utama dari penyebaran sistem anti rudal THAAD adalah untuk sistem pertahanan terhadap rudal Korut.
"Lewat telepon, penasihat keamanan nasional Trump, HR McMaster, meyakinkan rekannya dari Korea Selatan, Kim Kwan-jin, bahwa aliansi AS dengan Korea Selatan menjadi prioritas utama di kawasan Asia Pasifik," kata kantor kepresidenan South Korea seperti dikutip dari Reuters, Senin (1/5/2017).
Baca Juga: Penasihat Trump Yakinkan Korsel Rudal THAAD AS Gratis
Sebelumnya Trump mengatakan ia ingin Seoul membayar pengerahan THAAD. Hal ini membuat Korsel terkejut dan mengajukan pertanyaan tentang komitmennya terhadap aliansi dua negara tersebut.
Baca Juga: Harga Sistem Rudal THAAD AS Rp13,3 T, Korsel Mustahil Membayar
Pejabat Korsel menanggapi bahwa biaya untuk penyebaran sistem rudal THAAD di tanggung oleh Washington di bawah perjanjian bilateral.
"Penasihat keamanan nasional HR McMaster menjelaskan bahwa pernyataan Presiden Trump baru-baru ini dibuat dalam konteks umum, sejalan dengan harapan publik AS mengenai pembagian biaya pertahanan dengan sekutu," kata pihak Blue House, sebutan untuk istana presiden Korsel dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa McMasterlah yang meminta panggilan telepon tersebut.
Unsur utama dari sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) (THAAD) dipindahkan ke lokasi yang direncanakan di Seonjgu, di selatan negara tersebut, minggu ini.
Penyebaran tersebut telah menarik protes dari China, yang mengatakan bahwa radar kuat yang dapat menembus wilayahnya akan merusak keamanan regional. Protes juga datang dari penduduk setempat yang khawatir mereka akan menjadi sasaran rudal Korut.
Korsel dan AS mengatakan bahwa tujuan utama dari penyebaran sistem anti rudal THAAD adalah untuk sistem pertahanan terhadap rudal Korut.
(ian)