Pembersihan di Turki Berlanjut, 4.000 Pejabat Dipecat
A
A
A
ANKARA - Pemerintah Turki terus melakukan pembersihan terhadap sejumlah pihak yang dianggap terlibat dalam kudeta yang gagal pada Juli tahun lalu. Terbaru, Turki memecat hampir 4.000 pejabat publik lagi yang tampaknya merupakan pembersihan terakhir.
Sejumlah pejabat mengatakan mereka yang dipecat termasuk lebih dari 1.000 pekerja kementerian kehakiman, staf tentara dan lebih dari 100 pilot angkatan udara seperti dikutip dari BBC, Minggu (30/4/2017).
Pemerintah mengatakan dalam berita resmi bahwa semua orang yang dipecat dicurigai memiliki hubungan dengan "organisasi dan struktur teroris yang merupakan ancaman bagi keamanan nasional".
Ini adalah pemecatan terakhir menyusul pemecatan lebih dari 9.000 petugas polisi dan penangkapan 1.000 lainnya pada hari Rabu lalu. Mereka dicurigai memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang berbasis di AS.
Presiden Recep Tayyip Erdogan menuduh Gulen menghasut usaha kudeta tahun lalu, sebuah tuduhan yang dibantah oleh ulama tersebut.
Dalam sebuah keputusan terpisah, Turki melarang acara kencan yang tayang di televi, sebuah langkah yang sebelumnya diperdebatkan oleh pemerintah. Turki juga telah memblokir ensiklopedia online Wikipedia.
Larangan program kencan TV mengikuti sebuah peringatan pada bulan Maret oleh Wakil Perdana Menteri Numan Kurtulmus. Kurtulmus menyebut acara tersebut tidak sesuai dengan tradisi dan kebiasaan Turki.
"Ada beberapa program aneh yang bisa memangkas institusi keluarga, menghilangkan kemuliaan dan kesuciannya," katanya saat itu.
Kritikus Partai Keadilan dan Pembangunan Turki (AKP) mengatakan bahwa mereka takut negara tersebut meluncur ke arah Islam konservatif di bawah pimpinan Erdogan.
Namun, pendukung AKP mengatakan bahwa pertunjukkan kencan menerima ribuan keluhan dan larangan tersebut untuk kepentingan umum.
Sejumlah pejabat mengatakan mereka yang dipecat termasuk lebih dari 1.000 pekerja kementerian kehakiman, staf tentara dan lebih dari 100 pilot angkatan udara seperti dikutip dari BBC, Minggu (30/4/2017).
Pemerintah mengatakan dalam berita resmi bahwa semua orang yang dipecat dicurigai memiliki hubungan dengan "organisasi dan struktur teroris yang merupakan ancaman bagi keamanan nasional".
Ini adalah pemecatan terakhir menyusul pemecatan lebih dari 9.000 petugas polisi dan penangkapan 1.000 lainnya pada hari Rabu lalu. Mereka dicurigai memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang berbasis di AS.
Presiden Recep Tayyip Erdogan menuduh Gulen menghasut usaha kudeta tahun lalu, sebuah tuduhan yang dibantah oleh ulama tersebut.
Dalam sebuah keputusan terpisah, Turki melarang acara kencan yang tayang di televi, sebuah langkah yang sebelumnya diperdebatkan oleh pemerintah. Turki juga telah memblokir ensiklopedia online Wikipedia.
Larangan program kencan TV mengikuti sebuah peringatan pada bulan Maret oleh Wakil Perdana Menteri Numan Kurtulmus. Kurtulmus menyebut acara tersebut tidak sesuai dengan tradisi dan kebiasaan Turki.
"Ada beberapa program aneh yang bisa memangkas institusi keluarga, menghilangkan kemuliaan dan kesuciannya," katanya saat itu.
Kritikus Partai Keadilan dan Pembangunan Turki (AKP) mengatakan bahwa mereka takut negara tersebut meluncur ke arah Islam konservatif di bawah pimpinan Erdogan.
Namun, pendukung AKP mengatakan bahwa pertunjukkan kencan menerima ribuan keluhan dan larangan tersebut untuk kepentingan umum.
(ian)