Suku di Mesir Bakar Pentolan ISIS Hidup-hidup
A
A
A
KAIRO - Sebuah suku di Mesir merilis sebuah video yang menunjukkan apa yang mereka klaim sebagai militan ISIS yang dibakar hidup-hidup di Sinai. Mereka pun melontarkan ancaman kepada kelompok ekstrtimis tersebut.
Dalam video tersebut, suku al-Tarabeen mengancam untuk membakar dan membunuh anggota ISIS lainnya. Aksi itu sebagai tanggapan atas ancaman dari kelompok ekstremis karena bekerja sama dengan tentara dan polisi terhadap mereka seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Sabtu (29/4/2017).
Salah satu anggota suku mengatakan kepada Al Arabiya, bahwa mereka membakar salah satu pemimpin ISIS yang paling penting. Pemimpin ISIS tersebut sebelumnya membunuh dan membakar tiga warga dan seorang petugas polisi.
Suku tersebut mengeluarkan sebuah pernyataan pada hari Kamis malam yang menolak klaim ISIS dan ekstremis lainnya telah membunuh 40 anggota suku al-Tarabeen.
Mereka mengatakan pernyataan tersebut benar-benar salah. "Kami akan melawan ISIS dengan gagah dan berani seperti anak-anak kami yang tidak takut dengan pertempuran tersebut," kata suku tersebut.
Dalam pernyataannya, suku al-Tarabeen juga meminta semua suku di Sinai untuk bersatu dengan mereka. "Sudah waktunya untuk bersama-sama menghadapi ISIS, yang tidak memiliki belas kasihan pada orang tua atau muda, dan memenuhi bumi dengan korupsi dan kehancuran," seru suku al-Tarabeen.
"Kepada siapa saja yang mendukung ISIS dengan kata, tindakan atau dengan memantau, dia harus segera menyerahkan diri," kata pernyataan tersebut.
Ibrahim al-Arjani, salah satu tetua suku tersebut mengatakan bahwa beberapa suku sepakat untuk memberangus ISIS dari Sinai dalam koordinasi dengan tentara di bawah aliansi kesukuan yang dipimpin oleh presiden Sheikh Abdul Majid al-Mainaei.
Dia menambahkan bahwa anggota ISIS berpusat di wilayah Mahdia, Shabana, al-Athraa, Jihad Abu Tabal, Al Mosama dan beberapa daerah lainnya di al-Arish.
Dalam video tersebut, suku al-Tarabeen mengancam untuk membakar dan membunuh anggota ISIS lainnya. Aksi itu sebagai tanggapan atas ancaman dari kelompok ekstremis karena bekerja sama dengan tentara dan polisi terhadap mereka seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Sabtu (29/4/2017).
Salah satu anggota suku mengatakan kepada Al Arabiya, bahwa mereka membakar salah satu pemimpin ISIS yang paling penting. Pemimpin ISIS tersebut sebelumnya membunuh dan membakar tiga warga dan seorang petugas polisi.
Suku tersebut mengeluarkan sebuah pernyataan pada hari Kamis malam yang menolak klaim ISIS dan ekstremis lainnya telah membunuh 40 anggota suku al-Tarabeen.
Mereka mengatakan pernyataan tersebut benar-benar salah. "Kami akan melawan ISIS dengan gagah dan berani seperti anak-anak kami yang tidak takut dengan pertempuran tersebut," kata suku tersebut.
Dalam pernyataannya, suku al-Tarabeen juga meminta semua suku di Sinai untuk bersatu dengan mereka. "Sudah waktunya untuk bersama-sama menghadapi ISIS, yang tidak memiliki belas kasihan pada orang tua atau muda, dan memenuhi bumi dengan korupsi dan kehancuran," seru suku al-Tarabeen.
"Kepada siapa saja yang mendukung ISIS dengan kata, tindakan atau dengan memantau, dia harus segera menyerahkan diri," kata pernyataan tersebut.
Ibrahim al-Arjani, salah satu tetua suku tersebut mengatakan bahwa beberapa suku sepakat untuk memberangus ISIS dari Sinai dalam koordinasi dengan tentara di bawah aliansi kesukuan yang dipimpin oleh presiden Sheikh Abdul Majid al-Mainaei.
Dia menambahkan bahwa anggota ISIS berpusat di wilayah Mahdia, Shabana, al-Athraa, Jihad Abu Tabal, Al Mosama dan beberapa daerah lainnya di al-Arish.
(ian)