Macron, Capres Prancis yang Nikahi Guru SMA-nya meski Beda 25 Tahun

Kamis, 27 April 2017 - 15:54 WIB
Macron, Capres Prancis...
Macron, Capres Prancis yang Nikahi Guru SMA-nya meski Beda 25 Tahun
A A A
PARIS - Ada kisah cinta unik dari sosok calon presiden (capres) Prancis, Emmanuel Macron. Istri Macron, Brigitte Trogneux, ternyata guru SMA-nya yang usia keduanya terpaut 25 tahun.

Jika Macron terpilih sebagai presiden, maka Trogneux akan menjadi ibu negara Prancis yang tak pernah diduga sebelumnya. Macron akan bertarung dengan rivalnya, Marine Le Pen—capres sayap kanan—dalam pemilihan presiden (pilpres) Prancis 7 Mei nanti.

Sekadar diketahui, Macron saat ini berusia 39 tahun. Sedangkan istrinya, 64 tahun. Sang istri merupakan guru drama di SMA tempat Macron menimba ilmu.

Uniknya, capres Prancis ini sudah lama bersumpah akan menikahi Trogneux, yakni sejak Macron berusia 16 tahun. Kala itu, Trogneux sudah berstatus menikah.

Orang tua Macron saat itu mencoba menghentikan hubungan asmara tak wajar tersebut. Namun, pada akhirnya pasangan ini tetap menikah. Kisah cinta Macron dan Trogeneux telah memikat tabloid dan majalah Prancis untuk menceritakannya.

Sepanjang kampanye, Macron yang merupakan capres dari kubu independen dan Trogneux telah difoto dengan pose saling merangkul dan mencium. Adegan yang tak beda jauh ditunjukkan pasangan ini ketika merayakan lolosnya Macron ke putaran kedua pilpres Prancis.

Macron sebelumnya adalah kader dari Partai Sosialis. Namun, dia memilih mendirikan partau En Marche!, dan maju sebagai capres. Pada bulan April tahun lalu, Macron telah berulang kali memberikan penghormatan kepada istrinya dan mengatakan kepada pendukungnya bahwa perempuan itu akan memainkan peran utama sebagai Ibu Negara Prancis jika dia terpilih.

Roman guru dan mantan siswanya itu mulai terjalin saat keduanya bertemu di sebuah SMA di Amiens. Trogneux mengajar Macron yang saat itu berusia 15 tahun.

Orang tua Macron sempat memerintahkan Trogneux untuk menjauh dari anaknya sampai Macron mencapai usia 18 tahun. Trogneux saat itu menangis. Perempuan yang juga dikenal dengan nama Brigitte Auziere itu menjawab; ”Saya tidak dapat menjanjikan apapun kepada Anda.”

Tahun lalu, dia mengatakan kepada sebuah film dokumenter Prancis yang dikutip BBC, semalam (26/4/2017), bahwa Macron bukan seperti remaja lainnya di kelas yang dia ajar.

Dia ingat bagaimana Macron mengusulkan untuk menulis naskah drama bersama.”Saya tidak berpikir itu akan berjalan sangat jauh,” tutur Trogneux. ”Saya pikir dia akan bosan. Kami menulis, dan sedikit demi sedikit saya benar-benar kewalahan oleh kecerdasan anak ini.”

Pada usia 16 tahun, orang tua Macron mengirimnya ke Paris untuk melanjutkan studinya. Namun Macron bersumpah untuk menikahi Trogneux, yang kala itu berusia sekitar 40 tahun.

“Kami saling menelpon setiap saat dan menghabiskan waktu berjam-jam di telepon,” ujar Trogneux. ”Sedikit demi sedikit, dia mengalahkan semua penolakan saya, dengan cara yang menakjubkan, dengan sabar.”

Trogneux kemudian ikut pindah ke Paris dan pasangan tersebut menikah pada 2007. Pernikahan berlangsung setelah Trogenux menceraikan suami pertamanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0640 seconds (0.1#10.140)