Disebut Berperan Dalam Serangan ke Suriah, Ini Penjelasan Ivanka Trump
A
A
A
BERLIN - Putri cantik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yakni Ivanka Trump angkat bicara mengenai kabar yang menyebut dia berperan dalam serangan yang dilancarkan AS di Suriah.
Berbicara saat melakukan kunjungan kerja ke Berlin, Jerman, Ivanka menyatakan sejumlah media salah menafsirkan komentar tentang keterlibatannya dalam keputusan pemerintah untuk meluncurkan serangan udara ke lapangan udara Suriah di Homs.
"Itu menjadi interpretasi yang cacat," kata Ivanka dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (26/4).
Seperti diketahui, pada tanggal 11 April, adik Ivanka, Eric Trump mengungkapkan kakaknya tersebut memiliki andil dalam keputusan dibuat oleh sang ayah untuk melakukan serangan ke Suriah.
Kemudian, Gedung Putih juga menegaskan Ivanka memang memiliki andil dalam munculnya keputusan tersebut. Namun, juru bicara Gedung Putin Sean Spicer tidak menyebutkan rincian keterlibatan Ivanka dalam serangan itu.
AS meluncurkan 59 rudal jelajah Tomahawk di sebuah pangkalan udara pemerintah Suriah pada tanggal 6 April. Trump meyakinkan peluncuran tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas serangan kimia terhadap warga sipil di Idlib yang menewaskan lebih dari 80 orang, termasuk anak-anak.
Berbicara saat melakukan kunjungan kerja ke Berlin, Jerman, Ivanka menyatakan sejumlah media salah menafsirkan komentar tentang keterlibatannya dalam keputusan pemerintah untuk meluncurkan serangan udara ke lapangan udara Suriah di Homs.
"Itu menjadi interpretasi yang cacat," kata Ivanka dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (26/4).
Seperti diketahui, pada tanggal 11 April, adik Ivanka, Eric Trump mengungkapkan kakaknya tersebut memiliki andil dalam keputusan dibuat oleh sang ayah untuk melakukan serangan ke Suriah.
Kemudian, Gedung Putih juga menegaskan Ivanka memang memiliki andil dalam munculnya keputusan tersebut. Namun, juru bicara Gedung Putin Sean Spicer tidak menyebutkan rincian keterlibatan Ivanka dalam serangan itu.
AS meluncurkan 59 rudal jelajah Tomahawk di sebuah pangkalan udara pemerintah Suriah pada tanggal 6 April. Trump meyakinkan peluncuran tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas serangan kimia terhadap warga sipil di Idlib yang menewaskan lebih dari 80 orang, termasuk anak-anak.
(esn)