Pasukan Irak Disebut Temukan Dokumen Operasi ISIS
A
A
A
MOSUL - Pasukan gabungan Irak dilaporkan menemukan dokumen operasi ISIS di salah satu pusat komando mereka yang berada di Mosul barat. Dokumen itu ditemukan saat pasukan gabungan Irak melakukan serangan besar-besaran di lingkungan Sohha, di Mosul barat pada Jumat lalu.
Pejabat militer Irak, Mayor Jenderal Maan al-Saadi mengatakan,selama operasi anti-teror, pasukan Irak berada dalam tekanan. Namun, mereka dengan cepat mengendalikan situasi. Pasukan Irak lalu masuk ke sebuah rumah untuk menemukan kantor pusat ISIS.
Di Dalam rumah tersebut, lajut Saadi, pasukan gabungan Irak menemukan sebuah dokumen yang berisi informasi berharga tentang lokasi dan nama-nama anggota dan pemimpin teroris.
"ISIS juga memiliki perangkat elektronik dan komputer, serta peta dan buku untuk belajar menembakkan rudal, namun buku-buku itu ditulis dalam bahasa Rusia," kata Saadi, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (23/4).
Saadi kemudian mengatakan, pasukan gabungan Irak juga menemukan majalah dan CD yang digunakan oleh organisasi tersebut dalam perang media dengan pasukan Irak. ISIS telah menggunakan kemampuan teknis tinggi untuk melakukan serangan dan merekrut elemen melalui media sosial.
"ISIS memberi label pada perang elektroniknya sebagai jihad elektronik. Mufti organisasi tersebut mengeluarkan fatwa yang mengklaim peretas dan pembajakan dianggap sebagai jihad yang sah," tukasnya.
Pejabat militer Irak, Mayor Jenderal Maan al-Saadi mengatakan,selama operasi anti-teror, pasukan Irak berada dalam tekanan. Namun, mereka dengan cepat mengendalikan situasi. Pasukan Irak lalu masuk ke sebuah rumah untuk menemukan kantor pusat ISIS.
Di Dalam rumah tersebut, lajut Saadi, pasukan gabungan Irak menemukan sebuah dokumen yang berisi informasi berharga tentang lokasi dan nama-nama anggota dan pemimpin teroris.
"ISIS juga memiliki perangkat elektronik dan komputer, serta peta dan buku untuk belajar menembakkan rudal, namun buku-buku itu ditulis dalam bahasa Rusia," kata Saadi, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (23/4).
Saadi kemudian mengatakan, pasukan gabungan Irak juga menemukan majalah dan CD yang digunakan oleh organisasi tersebut dalam perang media dengan pasukan Irak. ISIS telah menggunakan kemampuan teknis tinggi untuk melakukan serangan dan merekrut elemen melalui media sosial.
"ISIS memberi label pada perang elektroniknya sebagai jihad elektronik. Mufti organisasi tersebut mengeluarkan fatwa yang mengklaim peretas dan pembajakan dianggap sebagai jihad yang sah," tukasnya.
(esn)