Hari Ini, Prancis Gelar Pemilu Presiden Putaran Pertama

Minggu, 23 April 2017 - 09:53 WIB
Hari Ini, Prancis Gelar...
Hari Ini, Prancis Gelar Pemilu Presiden Putaran Pertama
A A A
PARIS - Prancis hari ini, Minggu (23/4/2017), akan menggelar putaran pertama pemilu presiden yang diprediksi akan berjalan sengit. Pemilu ini juga sangat penting bagi masa depan Eropa. Pemilu ini juga menjadi uji coba bagi otoritas keamanan menghadapi kemarahan para pendukung calon presiden.

Dibawah pengamanan yang ketat, hampir 47 juta pemilih akan memutuskan apakah akan mendukung pendatang baru yang pro-Uni Eropa (UE), seorang konservatif veteran yang mempunyai skandal, yang ingin mengurangi belanja publik, seorang kiri eurookeptis pengagum Fidel Castro atau menunjuk presiden wanita pertama Prancis, untuk menutup perbatasan dan menyingkirkan euro.

Hasil pemilu Prancis ini akan dipantau dengan cemas di seluruh dunia sebagai tanda apakah gelombang populis yang membuat Inggris memilih untuk meninggalkan UE dan terpilihnya Donald Trump di Amerika Serikat masih meningkat, atau mulai surut seperti dikutip dari Reuters.

Hasil jajak pendapat menunjukkan, Emmanuel Macron menjadi favorit untuk memenangkan putaran pertama pemilu. Ia mengalahkan pemimpin Front Nasional Marine Le Pen dalam pertarungan final pada tanggal 7 Mei mendatang.

Bagi mereka untuk memenangkan dua posisi teratas kualifikasi pada hari ini akan mewakili pergeseran seismik dalam lanskap politik. Pasalnya, putaran kedua tidak akan menampilkan partai arus utama yang telah memerintah Prancis selama beberapa dekade.

"Itu bukan perpecahan klasik vs kanan tapi dua pandangan dunia saling bertentangan. Macron menganggap dirinya sebagai kaum progresif versus konservatif, Le Pen sebagai patriot versus kaum globalis," kata juru bicara Ifop Jerome Fourquet.

Meski begitu, Francois Fillon yang konservatif sedikit banyak telah melakukan comeback setelah dinggangu selama berbulan-bulan oleh skandal pekerjaan palsu. Sementara popularitas kelompok kiri Jean-Luc Melenchon telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Dua dari empat dari mereka terlihat memiliki kesempatan untuk lolos ke babak kedua.

Tujuh kandidat lainnya, termasuk partai berkuasa Partai Sosialis Benoit Hamon, dua orang Trotskyis, tiga nasionalis garis keras dan mantan anggota parlemen yang tergabung dalam dewan direksi moderat tertinggal jauh di belakang dalam jajak pendapat.

Berbulan-bulan kampanye telah didominasi oleh skandal yang membuat banyak konstituen merasa kesal atas jagoan mereka. Sekitar 20-30 persen mungkin tidak memilih dan sekitar 30 persen dari mereka yang berencana untuk tampil di tempat pemungutan suara tidak yakin siapa yang harus dipilih.

Situasi ini menambah ketidakpastian terhadap pemilu Prancis yang paling tidak dapat diprediksi dalam beberapa dasawarsa. Para penyelenggara jajak pendapat mengatakan mereka mungkin tidak dapat memberikan perkiraan hasil yang tepat pada pukul 8 malan seperti biasa. Ini dikarenakan tempat pemungutan suara berskala kecil dan menengah akan dibuka satu jam lebih lama dari pada pemilu di masa lalu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0603 seconds (0.1#10.140)