Prancis Khawatirkan Keamanan Jelang Pilpres
A
A
A
PARIS - Pemerintah Prancis dilaporkan sangat mengkhawatirkan keamanan di negara mereka jelang pemilihan Presiden yang rencananya digelar bulan depan. Kekhawatiran ini muncul setelah adanya aksi penembakan di dekat Istana Presiden Prancis.
Perdana Menteri Prancis, Bernard Cazeneuve menuturkan, pihaknya telah melakukan pertemuan guna membahas langkah-langkah keamanan di Prancis paska adanya serangan tersebut. Dia menyebut, dalam pertemuan itu disepakati untuk ditingkatkan pengamanan di seluruh negara hingga pilpres berlangsung.
"Dewan Keamanan di bawah pimpinan Presiden Francois Hollande, dengan partisipasi Menteri Dalam Negeri, peradilan, pertahanan, urusan luar negeri, membahas secara rinci langkah-langkah keamanan pada tahap akhir dari kampanye pemilihan," kata Cazeneuve.
Cazeneuve, seperti dilansir Reuters pada Jumat (21/4), menambahkan, lebih dari 50.000 petugas polisi akan dimobilisasi pada hari pemilihan. Selain itu, 7.000 tentara juga akan diterjunkan pada hari pemilihan.
Terkait penembakan di Paris, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan seorang anggota polisi itu. Klaim itu diberitakan oleh media milik kelompok pimpinan Abu Bakr al-Baghadadi, Amaq.
Klaim yang muncul begitu cepat dan pengungkapan identitas pelaku mengindikasikan adanya kontak langsung antara pelaku dengan ISIS. ISIS sebelumnya juga mengaku bertanggung jawab atas serangan mobil di London bulan lalu yang menewaskan empat orang, namun tidak mengungkapkan nama pelaku atau rincian apapun.
Perdana Menteri Prancis, Bernard Cazeneuve menuturkan, pihaknya telah melakukan pertemuan guna membahas langkah-langkah keamanan di Prancis paska adanya serangan tersebut. Dia menyebut, dalam pertemuan itu disepakati untuk ditingkatkan pengamanan di seluruh negara hingga pilpres berlangsung.
"Dewan Keamanan di bawah pimpinan Presiden Francois Hollande, dengan partisipasi Menteri Dalam Negeri, peradilan, pertahanan, urusan luar negeri, membahas secara rinci langkah-langkah keamanan pada tahap akhir dari kampanye pemilihan," kata Cazeneuve.
Cazeneuve, seperti dilansir Reuters pada Jumat (21/4), menambahkan, lebih dari 50.000 petugas polisi akan dimobilisasi pada hari pemilihan. Selain itu, 7.000 tentara juga akan diterjunkan pada hari pemilihan.
Terkait penembakan di Paris, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan seorang anggota polisi itu. Klaim itu diberitakan oleh media milik kelompok pimpinan Abu Bakr al-Baghadadi, Amaq.
Klaim yang muncul begitu cepat dan pengungkapan identitas pelaku mengindikasikan adanya kontak langsung antara pelaku dengan ISIS. ISIS sebelumnya juga mengaku bertanggung jawab atas serangan mobil di London bulan lalu yang menewaskan empat orang, namun tidak mengungkapkan nama pelaku atau rincian apapun.
(esn)