Iran Tuan Rumah Pertemuan Tripartit Tingkat Ahli Soal Suriah
A
A
A
TEHERAN - Iran akan menjadi tuan rumah pertemuan tripartit tingkat ahli dalam rangka upaya internasional, yaitu Astana Process, untuk menyelesaikan konflik Suriah. Demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Iran.
Menurut kantor berita semi resmi, Mehr, pertemuan tersebut diadakan pada 18-19 Aprol lalu. Dalam pertemuan itu, delegasi Iran, Rusia dan Turki membahas draft dokumen yang diajukan ke tiga pihak.
"Dokumen-dokumen tersebut mencakup rezim gencatan senjata di Suriah dan implementasinya, serta pertukaran tahanan dan penculikan," bunyi pernyataan itu lagi seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (21/4/2017).
Sebuah delegasi para ahli dari Perserikatan Bangsa-Bangsa juga bergabung dalam pertemuan trilateral itu sebagai pengamat, membawa keahlian dan bantuan teknis yang tak ternilai.
Pertemuan Teheran diadakan dalam persiapan untuk pertemuan internasional keempat di Suriah, yang akan diadakan di Astana pada 3-4 Mei 2017. Sejauh ini, tiga putaran pertemuan semacam itu diadakan di ibukota Kazakh.
Pada putaran ketiga perundingan, kelompok oposisi menolak untuk bergabung dengan alasan serangan yang dilakukan oleh angkatan udara Rusia tidak sesuai dengan perudingan di Astana. Namun pihak Rusia menyatakan bahwa kelompok oposisi Suriah hanya mencari-cari alasan.
Selain PBB, perwakilan Amerika Serikat dan Yordania juga diundang sebagai pengamat.
Menurut kantor berita semi resmi, Mehr, pertemuan tersebut diadakan pada 18-19 Aprol lalu. Dalam pertemuan itu, delegasi Iran, Rusia dan Turki membahas draft dokumen yang diajukan ke tiga pihak.
"Dokumen-dokumen tersebut mencakup rezim gencatan senjata di Suriah dan implementasinya, serta pertukaran tahanan dan penculikan," bunyi pernyataan itu lagi seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (21/4/2017).
Sebuah delegasi para ahli dari Perserikatan Bangsa-Bangsa juga bergabung dalam pertemuan trilateral itu sebagai pengamat, membawa keahlian dan bantuan teknis yang tak ternilai.
Pertemuan Teheran diadakan dalam persiapan untuk pertemuan internasional keempat di Suriah, yang akan diadakan di Astana pada 3-4 Mei 2017. Sejauh ini, tiga putaran pertemuan semacam itu diadakan di ibukota Kazakh.
Pada putaran ketiga perundingan, kelompok oposisi menolak untuk bergabung dengan alasan serangan yang dilakukan oleh angkatan udara Rusia tidak sesuai dengan perudingan di Astana. Namun pihak Rusia menyatakan bahwa kelompok oposisi Suriah hanya mencari-cari alasan.
Selain PBB, perwakilan Amerika Serikat dan Yordania juga diundang sebagai pengamat.
(ian)