Ubah Pesawat Boeing 727 Jadi Rumah di Tengah Hutan

Senin, 17 April 2017 - 23:29 WIB
Ubah Pesawat Boeing 727 Jadi Rumah di Tengah Hutan
Ubah Pesawat Boeing 727 Jadi Rumah di Tengah Hutan
A A A
OREGON - Tren model rumah terus berkembang seiring kreativitas para perancangnya. Banyak perancang yang kini mendaur ulang berbagai bahan menjadi rumah yang menarik. Beberapa perancang ada yang menggunakan kontainer peti kemas menjadi rumah atau kantor. Yang luar biasa, kali ini bahan yang digunakan ulang menjadi rumah adalah pesawat.

Pria asal Oregon, Amerika Serikat, Bruce Campbell, mengambil langkah berani dengan membeli badan pesawat bekas dan mengubahnya menjadi rumah yang nyaman ditinggali. Jelas, dia telah bosan tinggal di rumah dengan model yang biasa-biasa saja.

Pesawat Boeing 727 yang dia beli itu dipindahkan ke tengah hutan di pinggiran Kota Oregon, Portland, Amerika Serikat (AS). Karena ukuran pesawat sangat besar, Campbell harus membangun jalan khusus untuk membawanya menuju lokasi saat ini. Pria berusia 66 tahun ini memfungsikan kembali beberapa interior asli seperti bangku dan lampu. Pada bagian interior, dia menambahkan matras gulung ala Jepang, dapur, dan ruang untuk mencuci.

Setiap tahun, pria ini tinggal dalam pesawat selama enam bulan dan setengah tahun berikutnya dia tinggal di Jepang. Di AS, dia masih mencari pesawat Boeing 747 bekas untuk dibeli dan digunakan kembali. Campbell membeli pesawat Boeing yang kini menjadi rumahnya saat berusia 20 tahun. Sebelumnya, dia mendengar kabar seorang penata rambut asal Mississippi melakukan langkah serupa.

Pesawat yang terletak di atas lahan seluas 40.468 meter persegi itu dibeli seharga USD23.000 (Rp306 juta). Kini, nilai jual rumah Boeing 727 hasil kreasinya naik beberapa kali lipat menjadi USD220.000 (Rp2,9 miliar). “Jika rumah konvensional seperti warisan tua keluarga Chevy atau Ford, rumah pesawat merupakan hal baru seperti Tesla atau Porsche Carrera,” ungkap Campbell, dikutip Mirror.

Dia juga mengatakan, membeli pesawat bekas menjadi bagian dari misi hidupnya untuk menyelamatkan pesawatpesawat bekas itu agar tidak menjadi rongsokan besi tua. Kehidupan sehari-harinya dalam pesawat dijalani dengan penuh kesederhanaan. Dia tidur di atas matras Jepang, mandi dalam kamar mandi darurat, dan memasak dengan microwave.

Dia juga memanggang di dalam pesawat tersebut. Dia pun lebih banyak mengonsumsi makanan dalam kaleng dan sereal. Satu rak sepatu dipenuhi sandal jepit diperuntukkan para pengunjung rumahnya. Setiap ada tamu yang datang, dia meminta mereka melepas alas kaki dari luar dan menggantinya dengan sandal atau kaus kaki.

Hal ini diberlakukan Campbell untuk menjaga pesawat itu tetap bersih. Dia mengatakan, sebagian besar masa hidupnya dihabiskan untuk hobi di bidang teknik serta beberapa mainan unik. “Saya memilih jalur berdasarkan apa yang paling masuk akal. Hindari pemikiran yang terkungkung dalam kelompok tertentu,” sebut Campbell.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3976 seconds (0.1#10.140)