China Tolak Penempatan Sistem Pertahanan Udara AS di Korsel
A
A
A
BEIJING - China kembali menegaskan penolakan pengerahan sistem pertahanan udara Amerika Serikat (AS) atau THAAD di Korea Selatan (Korsel). AS dan Korsel berencana menempatkan THAAD di semenanjung Korea, dengan tujuan menghalau ancaman rudal dari Korea Utara (Korut).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang dalam konferensi pers di Beijing menyatakan, pihaknya menolak penempatan sistem pertahanan udara tersebut, karena berpotensi memperburuk situasi di kawasan tersebut.
"Kami juga mendesak semua pihak untuk bekerja sama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan itu," ungkap Lu, seperti dilansir Reuters pada Senin (17/4).
Presiden sementara Korsel, Hwang Kyo-ahn bersama dengan Wakil Presiden AS, Mike Pence menegaskan kembali rencana mereka untuk pengerahan sistem pertahanan udara itu. Hal tersebut disampaikan saat keduanya berkunjung ke Zona Demiliterisasi (DMZ), yang merupakan wilayah perbatasan Korsel dan Korut.
Terkait Pence, saat berkunjung ke DMZ dia menyatakan kesabaran strategis AS terhadap Pyongyang sudah habis. Dia mengatakan, AS akan berdiri dengan “pakaian besi” untuk sekutunya, Korsel. Menurutnya, Washington sedang mencari perdamaian melalui kekuatan.
”Semua opsi di atas meja untuk mencapai tujuan dan menjamin stabilitas rakyat negeri ini,” katanya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang dalam konferensi pers di Beijing menyatakan, pihaknya menolak penempatan sistem pertahanan udara tersebut, karena berpotensi memperburuk situasi di kawasan tersebut.
"Kami juga mendesak semua pihak untuk bekerja sama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan itu," ungkap Lu, seperti dilansir Reuters pada Senin (17/4).
Presiden sementara Korsel, Hwang Kyo-ahn bersama dengan Wakil Presiden AS, Mike Pence menegaskan kembali rencana mereka untuk pengerahan sistem pertahanan udara itu. Hal tersebut disampaikan saat keduanya berkunjung ke Zona Demiliterisasi (DMZ), yang merupakan wilayah perbatasan Korsel dan Korut.
Terkait Pence, saat berkunjung ke DMZ dia menyatakan kesabaran strategis AS terhadap Pyongyang sudah habis. Dia mengatakan, AS akan berdiri dengan “pakaian besi” untuk sekutunya, Korsel. Menurutnya, Washington sedang mencari perdamaian melalui kekuatan.
”Semua opsi di atas meja untuk mencapai tujuan dan menjamin stabilitas rakyat negeri ini,” katanya.
(esn)