Merasa Sudah Uzur, Petinggi Abu Sayyaf Ingin Menyerahkan Diri
A
A
A
MANILA - Komandan pasukan Filipina di Mindanao Barat, Letjen Carlito Galvez Jr menyatakan Radulan Sahiron, salah seorang petinggi Abu Sayyaf hendak menyerahkan diri. Alasan Sahiron hendak menyerahkan diri adalah karena dia merasa sudah uzur.
Galvev menuturkan, kabar mengenai ingin menyerahkan dirinya Sahiron disampaikan oleh sejumlah pemuka agama di Mindanao Barat. Sahiron, lanjut Galvez, akan menyerahkan diri dengan sejumlah syarat, salah satunya tidak diserahkan kepada negara lain.
Sahiron, yang dikenal sebagai pemimpin Abu Sayyaf yang paling senior yang berbasis di provinsi Sulu sangat diburu oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS). Washington bahkan menawarkan hadiah USD 1 juta kepada siapapun yang bisa menangkap, atau memberikan informasi mengenai lokasi Sahiron.
AS diketahui sangat menginginkan Sahiron dikarenakan dia adalah otak dari penculikan warga AS bernama Jeffry Schilling di Sulu pada awal 1990 lalu."Sahiron ingin menyerahkan diri asalkania tidak akan diserahkan kepada AS atau negara lain," kata Galvez dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Philippine Star pada Sabtu (15/4).
Galvev menambahkan kabar ingin menyerahkan Sahiron datang tidak lama setelah 11 anggota Abu Sayyaf dari Basilan dan Tawi-Tawi menyerahkan diri. Dia menyebut sudah lebih dari 50 anggota Abu Sayyaf yang menyerahkan diri sejak awal tahun.
Galvev menuturkan, kabar mengenai ingin menyerahkan dirinya Sahiron disampaikan oleh sejumlah pemuka agama di Mindanao Barat. Sahiron, lanjut Galvez, akan menyerahkan diri dengan sejumlah syarat, salah satunya tidak diserahkan kepada negara lain.
Sahiron, yang dikenal sebagai pemimpin Abu Sayyaf yang paling senior yang berbasis di provinsi Sulu sangat diburu oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS). Washington bahkan menawarkan hadiah USD 1 juta kepada siapapun yang bisa menangkap, atau memberikan informasi mengenai lokasi Sahiron.
AS diketahui sangat menginginkan Sahiron dikarenakan dia adalah otak dari penculikan warga AS bernama Jeffry Schilling di Sulu pada awal 1990 lalu."Sahiron ingin menyerahkan diri asalkania tidak akan diserahkan kepada AS atau negara lain," kata Galvez dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Philippine Star pada Sabtu (15/4).
Galvev menambahkan kabar ingin menyerahkan Sahiron datang tidak lama setelah 11 anggota Abu Sayyaf dari Basilan dan Tawi-Tawi menyerahkan diri. Dia menyebut sudah lebih dari 50 anggota Abu Sayyaf yang menyerahkan diri sejak awal tahun.
(esn)