Serangan Bom Kembali Hantam Gereja di Mesir
A
A
A
ALEXANDRIA - Sebuah serangan bom dilaporkan menghantam sebuah gereja Kristen Koptik di kota Alexandria, Mesir. Berdasarkan laporan media-media di Mesir, sejumlah orang tewas, dan puluhan lainnya menderita luka-luka akibat serangan itu.
Melansir Reuters pada Minggu (9/4), sejauh ini dilaporkan dua orang tewas, dan lebih dari 22 orang menderita luka-luka akibat serangan bom di salah satu gereja Kristen di Alexandria.
Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah serangan bom serupa menghantam gereja Kristen Koptik di Mesir utara. Ledakan tersebut dilaporkan terjadi saat perayaan Minggu Palma.
Menurut surat kabar yang dikelola negara, Al-Ahram, 21 orang tewas, dan puluhan lainnya terluka dalam ledakan di gereja Koptik Mar Grigis di Tanta. Tanta terletak sekitar 60 mil sebelah utara Kairo.
Warga Kristen, yang populasinya sekitar 10 persen dari penduduk Mesir, kerap menjadi sasaran ekstremis Islam. Pada tahun 2011, sebuah bom bunuh diri meledak di kerumunan jamaah di luar sebuah gereja Kristen Koptik di kota pelabuhan Alexandria. Kejadian itu menewaskan sedikitnya 21 orang dalam salah satu serangan terburuk terhadap minoritas Kristen Mesir.
Melansir Reuters pada Minggu (9/4), sejauh ini dilaporkan dua orang tewas, dan lebih dari 22 orang menderita luka-luka akibat serangan bom di salah satu gereja Kristen di Alexandria.
Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah serangan bom serupa menghantam gereja Kristen Koptik di Mesir utara. Ledakan tersebut dilaporkan terjadi saat perayaan Minggu Palma.
Menurut surat kabar yang dikelola negara, Al-Ahram, 21 orang tewas, dan puluhan lainnya terluka dalam ledakan di gereja Koptik Mar Grigis di Tanta. Tanta terletak sekitar 60 mil sebelah utara Kairo.
Warga Kristen, yang populasinya sekitar 10 persen dari penduduk Mesir, kerap menjadi sasaran ekstremis Islam. Pada tahun 2011, sebuah bom bunuh diri meledak di kerumunan jamaah di luar sebuah gereja Kristen Koptik di kota pelabuhan Alexandria. Kejadian itu menewaskan sedikitnya 21 orang dalam salah satu serangan terburuk terhadap minoritas Kristen Mesir.
(esn)