DK PBB Kutuk Peluncuran Rudal Balistik Korut
A
A
A
NEW YORK - Dewan Keamanan (DK) PBB mengutuk peluncuran rudal balistik terbaru Korea Utara (Korut). DK PBB juga menuntut penghentian semua uji coba.
Para pejabat DK PBB menyebut rezim Pyongyang telah melanggar sanksi PBB. Korut, dengan melakukan uji coba, secara signifikan meningkatkan ketegangan di kawasan dan di luar kawasan Semenanjung Korea.
"Perhatian sepenuhnya kepada Korut atas perilaku destabilisasinya dan mencolok serta provokatif bertentangan dengan Dewan Keamanan dengan melakukan peluncuran tebaru kurang dari tiga minggu setelah tes sebelumnya," bunyi pernyataan pers DK PBB seperti dikutip dari Belfast Telegraph, Jumat (7/4/2017).
Anggota DK PBB mengatakan mereka menyeselkan semua aktivitas rudal balistik Korut. Mereka menekankan hal itu memberikan kontribusi untuk pengembangan senjata nuklir negara dan mengalihkan sumber daya dari kebutuhan rakyatnya.
Ketegangan telah meningkat setelah Korut mempercepat pengembangan senjata. Korut telah melakukan uji coba nuklir dan 24 tes rudal balistik tahun lalu, menentang enam resolusi sanksi DK PBB yang melarang pengujian apapun.
DK PBB menambahkan bahwa uji coba tersebut berujung kegagalan, mengikuti peluncuran rudal pada 21 Maret dan dua peluncuran tambahan serta uji coba mesin pada bulan Februari dan Maret lalu.
Pengujian konstan telah memperdalam kekhawatiran, terutama bagi Jepang dan tetangga dekat Korea Selatan (Korsel), dan juga di Washington. Ketiganya khawatir rezim Pyongyang karena khawatir Pyongyang bisa segera mengembangkan rudal bersenjata nuklir mampu mencapai daratan AS.
Seorang pejabat AS mengatakan uji coba rudal pada Rabu lalu berakhir dengan kegagalan ketika roket berputar di luar kendali dan terjun ke laut dalam kecelakaan berapi-api.
"Amerika Serikat telah melihat China selama 25 tahun lebih mengatakan bahwa mereka khawatir tentang Korut, tapi kami belum melihat mereka bertindak seperti mereka khawatir tentang Korut," kata Duta Besar AS Nikki Haley.
"Pemerintahan ini ingin melihat mereka bertindak dan saya pikir mereka akan menekan mereka untuk melakukan itu," katanya lagi menekan pemerintah China untuk mengambil tindakan kepada Korut.
Para pejabat DK PBB menyebut rezim Pyongyang telah melanggar sanksi PBB. Korut, dengan melakukan uji coba, secara signifikan meningkatkan ketegangan di kawasan dan di luar kawasan Semenanjung Korea.
"Perhatian sepenuhnya kepada Korut atas perilaku destabilisasinya dan mencolok serta provokatif bertentangan dengan Dewan Keamanan dengan melakukan peluncuran tebaru kurang dari tiga minggu setelah tes sebelumnya," bunyi pernyataan pers DK PBB seperti dikutip dari Belfast Telegraph, Jumat (7/4/2017).
Anggota DK PBB mengatakan mereka menyeselkan semua aktivitas rudal balistik Korut. Mereka menekankan hal itu memberikan kontribusi untuk pengembangan senjata nuklir negara dan mengalihkan sumber daya dari kebutuhan rakyatnya.
Ketegangan telah meningkat setelah Korut mempercepat pengembangan senjata. Korut telah melakukan uji coba nuklir dan 24 tes rudal balistik tahun lalu, menentang enam resolusi sanksi DK PBB yang melarang pengujian apapun.
DK PBB menambahkan bahwa uji coba tersebut berujung kegagalan, mengikuti peluncuran rudal pada 21 Maret dan dua peluncuran tambahan serta uji coba mesin pada bulan Februari dan Maret lalu.
Pengujian konstan telah memperdalam kekhawatiran, terutama bagi Jepang dan tetangga dekat Korea Selatan (Korsel), dan juga di Washington. Ketiganya khawatir rezim Pyongyang karena khawatir Pyongyang bisa segera mengembangkan rudal bersenjata nuklir mampu mencapai daratan AS.
Seorang pejabat AS mengatakan uji coba rudal pada Rabu lalu berakhir dengan kegagalan ketika roket berputar di luar kendali dan terjun ke laut dalam kecelakaan berapi-api.
"Amerika Serikat telah melihat China selama 25 tahun lebih mengatakan bahwa mereka khawatir tentang Korut, tapi kami belum melihat mereka bertindak seperti mereka khawatir tentang Korut," kata Duta Besar AS Nikki Haley.
"Pemerintahan ini ingin melihat mereka bertindak dan saya pikir mereka akan menekan mereka untuk melakukan itu," katanya lagi menekan pemerintah China untuk mengambil tindakan kepada Korut.
(ian)