Norwegia Bakal Bangun Terowongan Pertama di Dunia untuk Kapal
A
A
A
OSLO - Norwegia berencana untuk membangun terowongan pertama di dunia untuk kapal. Lorong 1.700 meter yang akan dibangun di area berbatu ini memungkinkan kapal untuk menghindari bahaya dari laut.
Nama proyek itu adalah The Stad Tunnel atau Terowongan Stad. Lorong itu diklaim akan mampu menampung kapal pesiar dan kapal angkutan yang beratnya mencapai 16.000 ton. Proyek ini sekaligus jadi solusi lalu lintas laut selain Terusan Suez yang sudah ada lebih dulu.
Rencananya, The Stad Tunnel akan dibuka pada 2023. Pihak Administrasi Pesisir Norwegia mengatakan, tinggi lorong akan mencapai 37 meter dan lebar 26,5 meter. Proyek ini diperkirakan akan menelan biaya 2,7 miliar krone atau sekitar Rp4,1 triliun.
Menteri
Transportasi Norwegia Ketil Solvik-Olsen mengatakan, arus laut dan topografi bawah laut di pantai selatan-barat negara itu dalam kondisi bergelombang dan sangat kompleks.
Rencana proyek Terowongan Stad, ujar Solvik-Oslen, sudah terbayang selama bertahun-tahun. Tapi, pendanaan kini sudah siap.
”Kami sangat senang bahwa terowongan kapal sekarang akan menjadi kenyataan,” ujar Solvik-Olsen, seperti dikutip Guardian, Kamis (6/4/2017). Dengan lorong ini, waktu perjalanan antara kota di Norwegia dan kota-kota lain di kawasan sekitar akan berkurang.
Terowongan ini diharapkan akan berada di titik tersempit di semenanjung Stadlandet, di mana cuaca telah jadi kendala bagi kapal-kapal yang melintas.
Manajer proyek, Terje Andreassen, mengatakan insinyur harus meledakkan batu berton-ton untuk membangun terowongan ini. Konstruksi diharapkan dimulai tahun 2019.
Berdasarkan program tersebut, kapal-kapal berukuran kurang dari 70 meter akan leluasa masuk. Kapal yang berlayar melalui terowongan akan mendapatkan timeslots dari pusat lalu lintas untuk menghindari kemacetan.
Nama proyek itu adalah The Stad Tunnel atau Terowongan Stad. Lorong itu diklaim akan mampu menampung kapal pesiar dan kapal angkutan yang beratnya mencapai 16.000 ton. Proyek ini sekaligus jadi solusi lalu lintas laut selain Terusan Suez yang sudah ada lebih dulu.
Rencananya, The Stad Tunnel akan dibuka pada 2023. Pihak Administrasi Pesisir Norwegia mengatakan, tinggi lorong akan mencapai 37 meter dan lebar 26,5 meter. Proyek ini diperkirakan akan menelan biaya 2,7 miliar krone atau sekitar Rp4,1 triliun.
Menteri
Transportasi Norwegia Ketil Solvik-Olsen mengatakan, arus laut dan topografi bawah laut di pantai selatan-barat negara itu dalam kondisi bergelombang dan sangat kompleks.
Rencana proyek Terowongan Stad, ujar Solvik-Oslen, sudah terbayang selama bertahun-tahun. Tapi, pendanaan kini sudah siap.
”Kami sangat senang bahwa terowongan kapal sekarang akan menjadi kenyataan,” ujar Solvik-Olsen, seperti dikutip Guardian, Kamis (6/4/2017). Dengan lorong ini, waktu perjalanan antara kota di Norwegia dan kota-kota lain di kawasan sekitar akan berkurang.
Terowongan ini diharapkan akan berada di titik tersempit di semenanjung Stadlandet, di mana cuaca telah jadi kendala bagi kapal-kapal yang melintas.
Manajer proyek, Terje Andreassen, mengatakan insinyur harus meledakkan batu berton-ton untuk membangun terowongan ini. Konstruksi diharapkan dimulai tahun 2019.
Berdasarkan program tersebut, kapal-kapal berukuran kurang dari 70 meter akan leluasa masuk. Kapal yang berlayar melalui terowongan akan mendapatkan timeslots dari pusat lalu lintas untuk menghindari kemacetan.
(mas)