Korban Banjir Terus Bertambah
A
A
A
SYDNEY - Otoritas Australia kemarin menemukan korban tewas ketiga akibat banjir bandang setelah terjangan siklon Debbie. Mereka juga masih menghitung kerugian akibat bencana masif tersebut.
Zona bencana itu terbentang sepanjang 1.000 km dari resor tropis Negara Bagian Queensland hingga Gold Coast di Negara Bagian New South Wales. Siklon yang menerjang kawasan itu pada Selasa (28/3) merusak sebagian besar infrastruktur publik dan banyak rumah warga. Selepas siklon pergi, ancaman banjir bandang memaksa puluhan ribu warga dipaksa mengungsi.
Kepolisian Queensland menyatakan jenazah Nelson Raebel, 77, ditemukan di aliran banjir pada Sabtu sore (1/4) lalu. Melansir Reuters, jumlah total akibat siklon Debbie mencapai tiga orang sejak siklon Debbie menerjang Australia. Otoritas lokal masih mencari tiga orang lainnya yang dilaporkan hilang akibat banjir di wilayah Queensland.
”Banjir masuk ke rumah dan ayah langsung panik,” ujar putra salah satu korban tewas akibat banjir dari Murwillumbah, New South Wales, kepada Courier Mail. ”Dia (ayah) langsung jatuh, dan tetapi dia tidak bisa bernafas,” tuturnya.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Negara Bagian Queensland Annastacia Palaszczuk mengatakan kerusakan akibat siklon Debbie sangat besar. ”Dibutuhkan waktu berbulan- bulan untuk memperbaiki kerusakan,” katanya kepada Reuters kemarin.
Palaszczuk mengungkapkan Debbie memang tidak bersama kita lagi. ”Namun, siklon akan menjadi salah satu bencana yang dahsyat,” katanya saat berkunjung ke Rockhampton yang mengalami banjir bandang.
Banjir di kawasan Rockhampton itu merupakan pertama kalinya sejak 1954. Petugas darurat dibantu aparat keamanan masih berusaha menjangkau wilayah yang terkena dampak bencana. Tidak ada aliran listrik dan terputusnya jaringan komunikasi mengakibatkan proses itu mengalami banyak kesulitan.
Seperti di Kota Logan, selatan Brisbane, ibu kota Queensland, masih mengalami banjir bandang. ”Ini menjadi bencana yang tidak sesuai prediksi,” kata Wali Kota Logan Luke Smith. Dia mengatakan kotanya masih menghadapi banjir. Dewan Asuransi Australia (ICA) mendeklarasikan siklon Debbie termasuk dalam kategori bencana.
Mereka memprediksi kerugian akibat bencana itu mencapai ratusan juta dolar. Mereka juga meminta warga untuk mempersiapkan pengurusan klaim asuransi. Menurut para ekonomi, Debbie diprediksi akan mengakibatkan kerugian mencapai USD1,3 triliun (Rp17.333 triliun). Itu juga akan menurunkan pertumbuhan ekonomi hingga 2% pada kuartal pertama 2017 ini.
Foto-foto yang diambil badan urusan darurat Kota Lismore di New South Wales menunjukkan kota bisnis itu mengalami kerusakan parah akibat banjir bandang. ”Kita masih memeriksa dampak kerusakan,” kata Wali Kota Lismore Isaac Smith kepada AFP. Dia menambahkan, kotanya kini seperti ”zona perang”.
”Banyak puing-puing bangunan yang mengambang saat banjir,” ujarnya. Penduduk Lismore kemarin malam sudah bisa kembali ke rumah mereka karena banjir sudah menyusut. ”Kita berada di zona bencana. Banyak lumpur dan puing-puing yang tersebar di mana-mana. Kita serang sibuk membersihkan rumah,” kata penduduk Lismore, Naomi Tarrant, kepada Australian Broadcasting Corporation.
Dia mengatakan kerugian akibat bencana ini tidak bisa dihitung. Biro Meteorologi Australia (BOM) melaporkan beberapa sungai besar di New South Wales bagian utara mengalami banjir. Sementara di Kota Rockhampton di Queensland justru akan mengalami banjir pada pekan depan setelah air bergerak dari waduk Sungai Fitzroy.
”Waduk Sungai Fitzroy itu memiliki ukuran seluas Texas di Amerika Serikat,” ujar pakar meteorologi BOM Queensland, Michelle Verry. ”Itu kenapa membutuhkan waktu air waduk turun ke bawah,” imbuhnya.
Zona bencana itu terbentang sepanjang 1.000 km dari resor tropis Negara Bagian Queensland hingga Gold Coast di Negara Bagian New South Wales. Siklon yang menerjang kawasan itu pada Selasa (28/3) merusak sebagian besar infrastruktur publik dan banyak rumah warga. Selepas siklon pergi, ancaman banjir bandang memaksa puluhan ribu warga dipaksa mengungsi.
Kepolisian Queensland menyatakan jenazah Nelson Raebel, 77, ditemukan di aliran banjir pada Sabtu sore (1/4) lalu. Melansir Reuters, jumlah total akibat siklon Debbie mencapai tiga orang sejak siklon Debbie menerjang Australia. Otoritas lokal masih mencari tiga orang lainnya yang dilaporkan hilang akibat banjir di wilayah Queensland.
”Banjir masuk ke rumah dan ayah langsung panik,” ujar putra salah satu korban tewas akibat banjir dari Murwillumbah, New South Wales, kepada Courier Mail. ”Dia (ayah) langsung jatuh, dan tetapi dia tidak bisa bernafas,” tuturnya.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Negara Bagian Queensland Annastacia Palaszczuk mengatakan kerusakan akibat siklon Debbie sangat besar. ”Dibutuhkan waktu berbulan- bulan untuk memperbaiki kerusakan,” katanya kepada Reuters kemarin.
Palaszczuk mengungkapkan Debbie memang tidak bersama kita lagi. ”Namun, siklon akan menjadi salah satu bencana yang dahsyat,” katanya saat berkunjung ke Rockhampton yang mengalami banjir bandang.
Banjir di kawasan Rockhampton itu merupakan pertama kalinya sejak 1954. Petugas darurat dibantu aparat keamanan masih berusaha menjangkau wilayah yang terkena dampak bencana. Tidak ada aliran listrik dan terputusnya jaringan komunikasi mengakibatkan proses itu mengalami banyak kesulitan.
Seperti di Kota Logan, selatan Brisbane, ibu kota Queensland, masih mengalami banjir bandang. ”Ini menjadi bencana yang tidak sesuai prediksi,” kata Wali Kota Logan Luke Smith. Dia mengatakan kotanya masih menghadapi banjir. Dewan Asuransi Australia (ICA) mendeklarasikan siklon Debbie termasuk dalam kategori bencana.
Mereka memprediksi kerugian akibat bencana itu mencapai ratusan juta dolar. Mereka juga meminta warga untuk mempersiapkan pengurusan klaim asuransi. Menurut para ekonomi, Debbie diprediksi akan mengakibatkan kerugian mencapai USD1,3 triliun (Rp17.333 triliun). Itu juga akan menurunkan pertumbuhan ekonomi hingga 2% pada kuartal pertama 2017 ini.
Foto-foto yang diambil badan urusan darurat Kota Lismore di New South Wales menunjukkan kota bisnis itu mengalami kerusakan parah akibat banjir bandang. ”Kita masih memeriksa dampak kerusakan,” kata Wali Kota Lismore Isaac Smith kepada AFP. Dia menambahkan, kotanya kini seperti ”zona perang”.
”Banyak puing-puing bangunan yang mengambang saat banjir,” ujarnya. Penduduk Lismore kemarin malam sudah bisa kembali ke rumah mereka karena banjir sudah menyusut. ”Kita berada di zona bencana. Banyak lumpur dan puing-puing yang tersebar di mana-mana. Kita serang sibuk membersihkan rumah,” kata penduduk Lismore, Naomi Tarrant, kepada Australian Broadcasting Corporation.
Dia mengatakan kerugian akibat bencana ini tidak bisa dihitung. Biro Meteorologi Australia (BOM) melaporkan beberapa sungai besar di New South Wales bagian utara mengalami banjir. Sementara di Kota Rockhampton di Queensland justru akan mengalami banjir pada pekan depan setelah air bergerak dari waduk Sungai Fitzroy.
”Waduk Sungai Fitzroy itu memiliki ukuran seluas Texas di Amerika Serikat,” ujar pakar meteorologi BOM Queensland, Michelle Verry. ”Itu kenapa membutuhkan waktu air waduk turun ke bawah,” imbuhnya.
(esn)