Serangan Udara Koalisi AS Tewaskan Hampir 400 Warga Sipil
Minggu, 02 April 2017 - 05:51 WIB

Serangan Udara Koalisi AS Tewaskan Hampir 400 Warga Sipil
A
A
A
WASHINGTON - Koalisi anti ISIS pimpinan Amerika Serikat (AS) mengakui jika serangan udara mereka menewaskan warga sipil di Irak dan Suriah. Setidaknya, 396 warga sipil di Irak dan Suriah tewas akibat serangan udara yang dilakukan pada 2014-2017.
Demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh koalisi AS. Dalam pernyataannya, antara Agustus 2014 dan Februari 2017, koalisi AS total melakukan 18.600 serangan udara dengan jumlah total warga sipil tewas kemungkinan mencapai 396 orang seperti dikutip dari Sputniknews, Minggu (2/4/2017).
"Untuk saat ini, berdasarkan data antara Agustus 2014 dan Februari 2017, Koalisi total melakukan serangan 18.645 yang termasuk 42.089 serangan terpisah. Selama periode ini, jumlah total laporan dari korban sipil mungkin adalah 396," bunyi pernyataan itu.
Koalisi menambahkan bahwa jumlah total laporan yang dapat dipercaya dari korban sipil selama periode ini adalah 102, dengan 43 masih diperiksa dan tengah dinilai.
Pada bulan Maret, Amnesty International menuduh koalisi AS melakukan pelanggaran mencolok terhadap hukum humaniter internasional. Koalisi AS dinilai gagal untuk mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah tingginya angka kematian di kalangan warga sipil di Mosul, Irak.
Koalisi pimpinan AS yang terdiri dari 68 negara mulai melakukan serangan udara terhadap ISIS di Suriah dan Irak pada tahun 2014. Serangan udara di Suriah tidak mendapatkan wewenang oleh pemerintah Presiden Bashar al-Assad atau Dewan Keamanan PBB.
Demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh koalisi AS. Dalam pernyataannya, antara Agustus 2014 dan Februari 2017, koalisi AS total melakukan 18.600 serangan udara dengan jumlah total warga sipil tewas kemungkinan mencapai 396 orang seperti dikutip dari Sputniknews, Minggu (2/4/2017).
"Untuk saat ini, berdasarkan data antara Agustus 2014 dan Februari 2017, Koalisi total melakukan serangan 18.645 yang termasuk 42.089 serangan terpisah. Selama periode ini, jumlah total laporan dari korban sipil mungkin adalah 396," bunyi pernyataan itu.
Koalisi menambahkan bahwa jumlah total laporan yang dapat dipercaya dari korban sipil selama periode ini adalah 102, dengan 43 masih diperiksa dan tengah dinilai.
Pada bulan Maret, Amnesty International menuduh koalisi AS melakukan pelanggaran mencolok terhadap hukum humaniter internasional. Koalisi AS dinilai gagal untuk mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah tingginya angka kematian di kalangan warga sipil di Mosul, Irak.
Koalisi pimpinan AS yang terdiri dari 68 negara mulai melakukan serangan udara terhadap ISIS di Suriah dan Irak pada tahun 2014. Serangan udara di Suriah tidak mendapatkan wewenang oleh pemerintah Presiden Bashar al-Assad atau Dewan Keamanan PBB.
(ian)