Telegram Ini Diklaim Bukti Hitler Dukung Mufti Palestina Tumpas Yahudi

Jum'at, 31 Maret 2017 - 15:34 WIB
Telegram Ini Diklaim...
Telegram Ini Diklaim Bukti Hitler Dukung Mufti Palestina Tumpas Yahudi
A A A
TEL AVIV - Sebuah Telegram tua koleksi Perpustakaan Nasional Israel diklaim sebagai bukti Mufti Palestina Amin al-Husseini didukung rezim Nazi pimpinan Adolf Hitler untuk menumpas etnis Yahudi. Bukti ini telah dipublikasikan media Jerman.

Telegram ini berasal dari komandan Nazi SS Heinrich Himmler untuk Mufti Husseini. Dalam suratnya, Nazi mendukung orang-orang Arab melawan komunitas Yahudi yang disebut Nazi sebagai “penjajah”.

“Untuk Grand Mufti Amin al-Husseini,” bunyi surat terebut.”Dari awal, Gerakan Sosialis Nasional (Nazi) Jerman telah menjadi pembawa standar dalam pertempuran melawan dunia Yahudi. Untuk alasan ini, (persahabatan) erat setelah pertempuran orang-orang Arab mencari kemerdekaan, khususnya di Palestina, melawan penjajah Yahudi,” lanjut isi surat tersebut.

“Pengakuan musuh bersama dan perjuangan bersama melawan itu menciptakan dasar yang kuat (menyatukan) Jerman dan orang-orang Arab pencari kemerdekaan di seluruh dunia. Dalam semangat ini, saya senang untuk mengucapkannya, pada peringatan ulang tahun dari Deklarasi Balfour yang celaka, keinginan hangat di kubu Anda terus sampai kemenangan besar,” imbuh surat Himmler, yang dilansir Russia Today, Jumat (31/3/2017).

Telegram itu dikirim pada 2 November 1943 yang menandai ulang tahun ke-26 dari Deklarasi Balfour 1917 yang dicetuskan oleh pemerintah Inggris. Deklarasi ini menjadi cikal bakal lahirnya negara Israel di tanah Palestina.

Dokumen ini pertama kali disita oleh Angkatan Darat Amerika Serikat di Jerman. Dokumen kemudian jatuh ke tangan anggota kelompok paramiliter Haganah Yahudi—kini menjadi inti dari Pasukan Pertahanan Israel atau IDF—yang kemudian disumbangkan ke Perpustakaan Nasional Israel.

Mufti Husseini dianggap sebagai salah satu pemimpin kerusuhan Yerusalem pada tahun 1920, yang diikuti dengan ketegangan antara masyarakat Arab dan Yahudi. Dia dijatuhi hukuman sepuluh tahun penjara oleh Inggris. Dia kemudian diberikan pengampunan tapi melanjutkan retorika permusuhannya dengan komunitas Yahudi.

Pada bulan November 1941, Grand Mufti Palestina ini mengunjungi Nazi Jerman. Dia dilaporkan melakukan pertemuan dengan Hitler.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 2015 lalu mengklaim bahwa Hitler awalnya tidak ingin memusnahkan orang-orang Yahudi sampai dia berbicara dengan Husseini.

”Haji Amin al-Husseini pergi ke Hitler dan berkata kepadanya: ’Jika Anda mengusir mereka (orang-orang Yahudi), mereka semua akan datang ke sini (ke Palestina)’,” kata Netanyahu dalam pidatonya sebelum Kongres Yahudi Dunia di Yerusalem.

Versi Netanyahu, Hitler kemudian bertanya, "Jadi, apa yang harus saya lakukan dengan mereka?". Mufti ini, menurut Netanyanhu, menjawab; “Bakar mereka”.

Klaim Netanyahu ini memicu gelombang kritik dari Palestina, politisi Jerman, pemimpin oposisi Israel dan ahli Holocaust. Mereka kompak menuduh Netanyahu telah memutar fakta-fakta sejarah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3043 seconds (0.1#10.140)