AS kepada China: Washington Bisa Hilang Kesabaran Terhadap Korut
A
A
A
NEW YORK - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Nikki Haley mengatakan, China harus dapat dan berbuat lebih banyak untuk memaksa Korea Utara (Korut) menghentikan program nuklir dan rudalnya. Haley mengatakan Presiden Donald Trump akan mengangkat masalah ini saat bertemu dengan Presiden Xi Jinping pekan depan.
Ditengah laporan bahwa Pyongyang sedang mempersiapkan uji coba nuklir terbaru yang dilarang, Haley menegaskan Washington tidak mau ada perdebatan lain di PBB.
"Saya tidak punya kesabaran untuk itu, dan itu tidak membantu siapa pun. Dan itu bukan tentang saya. Pemerintahan ini tidak memiliki kesabaran untuk itu," katanya.
"Dengar, kita dapat mengubah cara Korut berpikir? Tidak. Mereka tidak akan mematuhi. China bisa, dan itulah bagian yang kita ingin melihat. Saya tahu China mengatakan mereka khawatir tentang Korut. Saya tahu China ingin melihat Korut berhenti dengan uji coba. Buktikan. Buktikan itu," tegasnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (31/3/2017).
China, Haley mengatakan, bisa membuktikannya keseriusan menahan sang tetangga nakal dengan menegakkan embargo terhadap ekspor batubara Korut.
Pada 18 Februari lalu, China mengumumkan menghentikan impor batubara dari Korut. Namun, dalam bulan itu, secara keseluruhan perdagangan masih meningkat 40 persen.
Haley menuduh bahwa Beijing masih memungkinkan Korut untuk melakukan perdagangan batubara "melalui cara lain" dan menuntut untuk lebih serius menegakkan sanksi terhadap Korut.
Trump dan Xi akan bertemu pekan depan di resor golf pemimpin AS di Florida. Pertemuan keduanya dipandang sangat penting untuk menetapkan hubungan masa depan, tetapi Haley memperingatkan bahwa terkait Korut Trump akan menuntut hasil.
"Saya pikir Anda akan melihat mereka berbicara banyak tentang tanggung jawab yang kami percaya Cina memiliki. Fakta bahwa kita tidak memiliki kesabaran untuk duduk di sini dan melihatnya berputar-putar lagi. Dan fakta bahwa kita ingin tindakan nyata," ucap Haley.
Ketika ditanya apakah Pyongyang tetap jalan terus dan melakukan uji coba bom rudal lain, Haley tampaknya membuka pintu untuk tindakan sepihak yang lebih keras.
"Jika sesuatu terjadi, jika ini terus terjadi, saya dapat memberitahu Anda kami tidak hanya akan duduk dan berkata 'Oh, mereka melakukannya lagi," katanya.
"Ini adalah sesuatu yang sangat serius. Ini adalah prioritas bagi pemerintah AS. Dan ini adalah sesuatu yang kita benar-benar berharap China dan Rusia untuk menanggapinya," tukasnya.
Ditengah laporan bahwa Pyongyang sedang mempersiapkan uji coba nuklir terbaru yang dilarang, Haley menegaskan Washington tidak mau ada perdebatan lain di PBB.
"Saya tidak punya kesabaran untuk itu, dan itu tidak membantu siapa pun. Dan itu bukan tentang saya. Pemerintahan ini tidak memiliki kesabaran untuk itu," katanya.
"Dengar, kita dapat mengubah cara Korut berpikir? Tidak. Mereka tidak akan mematuhi. China bisa, dan itulah bagian yang kita ingin melihat. Saya tahu China mengatakan mereka khawatir tentang Korut. Saya tahu China ingin melihat Korut berhenti dengan uji coba. Buktikan. Buktikan itu," tegasnya seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (31/3/2017).
China, Haley mengatakan, bisa membuktikannya keseriusan menahan sang tetangga nakal dengan menegakkan embargo terhadap ekspor batubara Korut.
Pada 18 Februari lalu, China mengumumkan menghentikan impor batubara dari Korut. Namun, dalam bulan itu, secara keseluruhan perdagangan masih meningkat 40 persen.
Haley menuduh bahwa Beijing masih memungkinkan Korut untuk melakukan perdagangan batubara "melalui cara lain" dan menuntut untuk lebih serius menegakkan sanksi terhadap Korut.
Trump dan Xi akan bertemu pekan depan di resor golf pemimpin AS di Florida. Pertemuan keduanya dipandang sangat penting untuk menetapkan hubungan masa depan, tetapi Haley memperingatkan bahwa terkait Korut Trump akan menuntut hasil.
"Saya pikir Anda akan melihat mereka berbicara banyak tentang tanggung jawab yang kami percaya Cina memiliki. Fakta bahwa kita tidak memiliki kesabaran untuk duduk di sini dan melihatnya berputar-putar lagi. Dan fakta bahwa kita ingin tindakan nyata," ucap Haley.
Ketika ditanya apakah Pyongyang tetap jalan terus dan melakukan uji coba bom rudal lain, Haley tampaknya membuka pintu untuk tindakan sepihak yang lebih keras.
"Jika sesuatu terjadi, jika ini terus terjadi, saya dapat memberitahu Anda kami tidak hanya akan duduk dan berkata 'Oh, mereka melakukannya lagi," katanya.
"Ini adalah sesuatu yang sangat serius. Ini adalah prioritas bagi pemerintah AS. Dan ini adalah sesuatu yang kita benar-benar berharap China dan Rusia untuk menanggapinya," tukasnya.
(ian)