Israel Gelar Pertemuan Anti BDS di PBB
A
A
A
NEW YORK - Misi Israel untuk PBB menggelar pertemuan puncak terhadap gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) yang dipimpin Palestina. Lebih dari 2.000 peserta bergabung dalam acara puncak yang kedua dimana yang pertama di adakan pada Mei 2016.
Gerakan BDS diluncurkan pada tahun 2005 sebagai kampanye non-kekerasan untuk menekan Israel mematuhi hukum internasional dan mengakhiri pendudukan ilegal wilayah Palestina. Gerakan ini telah mengumpulkan momentum dalam beberapa tahun terakhir. Pendukung BDS keberatan dengan aksi Israel yang terus membangun pemukiman ilegal di tanah Palestina.
Berbicara pada acara tersebut, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Nikki Haley, mengklaim bahwa gerakan BDS berusaha untuk menyangkal hak Israel untuk eksis. Ia menuduh gerakan BDS murni anti Semit untuk memisahkan Israel.
"Semua negara di dunia mengutuk pelanggaran hak asasi manusia, suara-suara ini memilih untuk memisahkan Israel? Kita harus memboikot Korea Utara. Kita harus memberikan Iran sanksi. Kita harus melakukan divestasi terhadap Suriah, bukan Israel," katanya seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (31/3/2017).
KTT ini pun menuai kritik dari duta besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour. Ia mengatakan gedung PBB adalah tempat yang salah untuk melakukan kegiatan tersebut.
"Jika Anda ingin pergi dan memerangi BDS, pergi ke kampus dan universitas dan lakukan kegiatan Anda di sana," kata Mansour.
Israel sendiri telah melancarkan tindakan yang keras terhadap aktivisme BDS dalam beberapa bulan terakhir. Negara-negara yang mendukung gerakan ini dilarang masuk ke negara itu. Bahkan negara Zionis ini mengeluarkan aturan orang Israel yang mendukung gerakan tersebut akan dipenjara.
Gerakan BDS diluncurkan pada tahun 2005 sebagai kampanye non-kekerasan untuk menekan Israel mematuhi hukum internasional dan mengakhiri pendudukan ilegal wilayah Palestina. Gerakan ini telah mengumpulkan momentum dalam beberapa tahun terakhir. Pendukung BDS keberatan dengan aksi Israel yang terus membangun pemukiman ilegal di tanah Palestina.
Berbicara pada acara tersebut, Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Nikki Haley, mengklaim bahwa gerakan BDS berusaha untuk menyangkal hak Israel untuk eksis. Ia menuduh gerakan BDS murni anti Semit untuk memisahkan Israel.
"Semua negara di dunia mengutuk pelanggaran hak asasi manusia, suara-suara ini memilih untuk memisahkan Israel? Kita harus memboikot Korea Utara. Kita harus memberikan Iran sanksi. Kita harus melakukan divestasi terhadap Suriah, bukan Israel," katanya seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (31/3/2017).
KTT ini pun menuai kritik dari duta besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour. Ia mengatakan gedung PBB adalah tempat yang salah untuk melakukan kegiatan tersebut.
"Jika Anda ingin pergi dan memerangi BDS, pergi ke kampus dan universitas dan lakukan kegiatan Anda di sana," kata Mansour.
Israel sendiri telah melancarkan tindakan yang keras terhadap aktivisme BDS dalam beberapa bulan terakhir. Negara-negara yang mendukung gerakan ini dilarang masuk ke negara itu. Bahkan negara Zionis ini mengeluarkan aturan orang Israel yang mendukung gerakan tersebut akan dipenjara.
(ian)